UPDATE Sikap NATO soal Siaga Nuklir Rusia, 136 Warga Ukraina Tewas dan 660 Ribu Orang Mengungsi
Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg mengatakan aliansi melihat tidak perlu mengubah tingkat siaga senjata nuklirnya, meskipun ada ancaman Rusia
Penulis: Rica Agustina
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Seorang pelajar India berusia 21 tahun tewas dalam penembakan di Kharkiv pada Selasa pagi, menurut Kementerian Luar Negeri India.
Sekitar 8.000 warga negara India di Ukraina telah berhasil kembali ke rumah dalam beberapa pekan terakhir, dengan hampir 1.400 dari mereka dievakuasi dengan enam penerbangan khusus dari negara-negara perbatasan sejak invasi pekan lalu.
Diperkirakan 12.000 orang diyakini masih terjebak di Ukraina.
Rusia Serang Kharkiv
Rusia telah melancarkan serangan ke alun-alun utama di kota terbesar kedua Ukraina, Kharkiv.
Pada hari Selasa, konvoi tank dan kendaraan lain sepanjang 65 kilometer mengancam ibu kota, Kyiv, pada hari keenam invasi Rusia ke tetangganya.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menuduh Moskow menggunakan taktik teror untuk menekan perang darat terbesar di Eropa dalam beberapa generasi.
Di Kharkiv yang strategis, video yang diunggah di media sosial menunjukkan ledakan menghantam gedung administrasi era Soviet dan daerah pemukiman.
Sebuah bangsal bersalin pindah ke tempat penampungan di tengah penembakan.
Zelenskyy menyebut serangan di alun-alun utama Kharkiv sebagai teror yang jujur dan tidak terselubung, menyalahkan rudal Rusia dan menyebutnya sebagai kejahatan perang.
Johnson: Putin Gunakan Taktik Biadab
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin menggunakan taktik biadab dan tidak pandang bulu terhadap warga sipil tak berdosa dalam invasi Rusia ke Ukraina.
Berbicara pada kunjungan ke Polandia, Johnson mengatakan Putin siap untuk membom blok menara, mengirim rudal ke blok menara, untuk membunuh anak-anak, seperti yang kita lihat dalam jumlah yang meningkat.
Johnson berterima kasih kepada Polandia karena menerima ratusan ribu orang Ukraina yang melarikan diri dari kekerasan.