UPDATE Grand Prix F1 Arab Saudi Berlanjut Sesuai Rencana, Houthi Sempat Serang Fasilitas Minyak
Grand Prix Formula One Arab Saudi akan berlanjut sesuai rencana, meskipun sempat ada serangan Houthi Yaman di fasilitas minyak Aramco.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Nuryanti
Intervensi tahun ke-7
Serangan hari Jumat adalah bagian dari gelombang serangan menjelang ulang tahun ketujuh intervensi militer koalisi pimpinan Saudi terhadap Huthi di Yaman, sebuah negara dalam cengkeraman krisis kemanusiaan besar.
Koalisi memerangi pemberontak yang didukung Iran mengkonfirmasi serangan pabrik minyak Jeddah.
"Mereka mencoba untuk mempengaruhi pusat saraf ekonomi dunia," kata koalisi dalam sebuah pernyataan. "Serangan ini tidak berdampak pada kehidupan di Jeddah," tambahnya.
Baca juga: 16 Orang Terluka akibat Serangan Drone Houthi Yaman di Bandara Arab Saudi
32 Kilometer dari sirkuit
Dikutip dari CNN, ledakan itu terjadi sekitar 32 kilometer dari trek balap di Jeddah tempat akhir pekan ini, balapan kedua Grand Prix Arab Saudi dijadwalkan berlangsung.
Grand Prix Saudi adalah putaran kedua Kejuaraan Dunia Formula 1 tahun ini, dan turis dari seluruh dunia diharapkan untuk hadir.
Koalisi yang memerangi Houthi selama tujuh tahun terakhir mengatakan rudal balistik diluncurkan ke arah kota Jazan di barat daya.
"Sebuah proyektil musuh jatuh di stasiun distribusi listrik di Samtah (kota). Karena proyektil, kebakaran terbatas di stasiun distribusi listrik terjadi, dan tidak ada korban," media pemerintah mengutip koalisi militer pimpinan Saudi.
Baca juga: Mengapa Houthi Yaman Serang Uni Emirat Arab? Ini Penjelasannya
Seorang juru bicara Houthi, Yahya Al Saree angkat bicara melalui utas Twitter.
Dia menegaskan pernyataan akan dikeluarkan dalam beberapa jam mendatang mengenai operasi luas "dalam" di Arab Saudi.
Selama seminggu terakhir beberapa serangan telah diluncurkan terhadap raksasa minyak Arab Saudi Aramco.
Kementerian Luar Negeri Saudi menyebut serangan itu mengancam keamanan pasokan minyak, yang telah berada di bawah tekanan secara global ketika Barat mencoba untuk menjauh dari hidrokarbon Rusia setelah invasi ke Ukraina.
Awal pekan ini misi Amerika Serikat untuk Kerajaan Arab Saudi mengutuk serangan Houthi.