Pemimpin Wagner Rusia Akui Bentuk IRA untuk Intervensi Pemilu AS dan Cegah Propaganda Barat
Pemimpin Wagner Rusia akui bentuk IRA demi cegah propaganda Barat yang anti-Rusia. Sebelumnya, IRA pernah mengintervensi Pemilu Presiden AS pada 2016.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
Yevgeny Prigozhin Ikut Campur Pemilu AS
Pada November 2022, Yevgeny Prigozhin pernah mengaku telah ikut campur dalam Pemilu AS dan akan terus melakukannya di waktu yang akan datang.
"Kami telah ikut campur (dalam pemilihan AS), kami ikut campur dan kami akan terus ikut campur. Dengan hati-hati, akurat, pembedahan dan milik kami sendiri cara, seperti yang kita tahu bagaimana melakukannya," kata Yevgeny Prigozhin, dikutip dari Reuters.
Pada Juli 2022, Departemen Luar Negeri AS menawarkan hadiah hingga $10 juta untuk informasi tentang Prigozhin sehubungan dengan keterlibatan dalam campur tangan Pemilu AS.
Dia telah terkena sanksi AS, Inggris dan Uni Eropa.
Yevgeny Prigozhin bukan orang pemerintah Rusia, namun ia memiliki hubungan yang dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Ia sering disebut sebagai koki Putin karena kedekatannya.
Yevgeny Prigozhin pernah menjalani masa hukuman penjara selama sembilan tahun di era Soviet karena perampokan dan kejahatan lainnya.
Ia terjun ke dunia bisnis pada tahun 1990-an.
Setelah lama tidak menunjukkan diri di publik, Yevgeny Prigozhin muncul sebagai pemimpin tentara bayaran Wagner Group dalam konflik Rusia vs Ukraina.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina