Anggota Parlemen Inggris Dipecat Buntut Serukan Gencatan Senjata di Gaza
Seorang anggota parlemen Inggris dipecat dari jabatannya setelah menyerukan gencatan senjata di Gaza.
Penulis: Nuryanti
Editor: Pravitri Retno W
Benjamin Netanyahu mengatakan, pencapaian pasukan keamanan Israel menggambarkan komitmen untuk membebaskan semua sandera.
Baca juga: Kekhawatiran Dunia dan Jokowi Jika Perang Palestina-Israel Meluas, Harga Minyak Diramal 150 Dolar AS
Ia pun menolak seruan gencatan senjata untuk memfasilitasi pembebasan tawanan atau mengakhiri perang, yang menurutnya akan memakan waktu lama dan sulit.
“Seruan untuk gencatan senjata adalah seruan agar Israel menyerah kepada Hamas."
"Itu tidak akan terjadi," kata Netanyahu, Senin.
Diketahui, Israel dalam beberapa hari terakhir telah memperluas serangan udara dan daratnya di Jalur Gaza.
Gaza terus menerus dibombardir sejak serangan mendadak oleh Hamas di wilayah Israel pada 7 Oktober 2023.
Para pejabat di Gaza mengatakan lebih dari 8.000 warga Palestina telah tewas dalam serangan udara Israel.
Sementara, di Israel jumlah korban tewas mencapai 1.400 orang, menurut pihak berwenang Israel.
Baca juga: AS Tolak Desakan Dunia agar Hamas-Israel Lakukan Gencatan Senjata, Sebut Bukan Jawaban yang Tepat
Di sisi lain, pihak militer tidak memberikan kejelasan mengenai operasinya di Gaza, termasuk lokasi dan jumlah pasukan.
Israel telah mendeklarasikan fase baru dalam perang tersebut, namun tidak mendeklarasikan invasi darat habis-habisan.
Sementara, operasi darat yang lebih besar telah diluncurkan di utara dan timur Kota Gaza.
Meskipun Israel memerintahkan warga Palestina untuk meninggalkan wilayah utara, tempat Kota Gaza berada, dan pindah ke selatan, ratusan ribu warga Palestina masih tetap tinggal.
Sekitar 117.000 pengungsi yang berharap untuk tetap aman dari serangan, kini tinggal di rumah sakit di Gaza utara, bersama dengan ribuan pasien dan staf, menurut PBB.
(Tribunnews.com/Nuryanti)