Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perang Seret Israel ke Krisis Ekonomi, Begini Reaksi Panik Netanyahu dan Pentolan Keuangan Tel Aviv

Rasio utang terhadap PDB Israel, kata Moody's, tampaknya akan mencapai puncaknya pada 67% pada tahun 2025

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Perang Seret Israel ke Krisis Ekonomi, Begini Reaksi Panik Netanyahu dan Pentolan Keuangan Tel Aviv
RONEN ZVULUN / POOL / AFP
(Kiri ke Kanan) Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich menghadiri konferensi pers di kantor Perdana Menteri di Yerusalem pada 25 Januari 2023. 

Anggota parlemen Israel pekan lalu memberikan persetujuan awal terhadap revisi anggaran negara tahun 2024 yang menambahkan puluhan miliar syikal untuk membiayai perang dan memberi kompensasi kepada mereka yang terkena dampak.

Atas hal itu, peningkatan defisit anggaran tahun ini menjadi 6,6 persen PDB dari 2,25%.

Kota di Israel, Tel Aviv
Kota di Israel, Tel Aviv (Pixabay/Nemo88)

Gambaran Krisis yang Bakal Dihadapi Israel

Dalam konteks yang sama, Haaretz menjelaskan,  elemen paling spesifik bagi lembaga pemeringkat kredit adalah anggaran pemerintah.

Ulasan menekankan, kalau pemeringkatan Moody's khawatir kalau tren penurunan rasio utang terhadap PDB telah berbalik dan mulai meningkat.

Surat kabar tersebut mengaitkan peningkatan ini dengan anggaran 'sewenang-wenang' yang diajukan oleh Netanyahu dan Smotrich untuk tahun 2024, yang menciptakan defisit besar dan berbahaya karena kurangnya pemotongan yang diperlukan.

Mereka juga memperingatkan, pemeringkatan baru ini memerlukan biaya yang besar, karena suku bunga akan naik, yang berarti pendanaan utang publik, investasi, dan layanan bagi pemukim akan menjadi lebih mahal.

Menurut surat kabar Israel, bunga yang dibayarkan oleh perusahaan komersial akan meningkat, mengurangi aktivitas dan mengurangi pertumbuhan.

Berita Rekomendasi

Selain itu, kenaikan suku bunga akan berdampak pada setiap rumah tangga, karena suku bunga hipotek akan naik, dan ada kemungkinan inflasi, penurunan nilai tukar syikal, dan penurunan standar hidup.

Menyinggung sikap Netanyahu yang meremehkan langkah badan tersebut, surat kabar tersebut secara sinis menggambahkan, “Dia [Netanyahu] hanyalah seorang pejalan kaki yang mendapati dirinya dalam posisi ini.”

(oln/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas