Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kontroversi Qatar Tutup Kantor Hamas di Doha: Bantahan, Singgung Media hingga Alasan

Qatar menghadapi kontroversi setelah laporan yang menyatakan bahwa negara tersebut berencana menutup kantor Hamas di Doha.

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Kontroversi Qatar Tutup Kantor Hamas di Doha: Bantahan, Singgung Media hingga Alasan
X
Ismail Haniyeh dan bendera Palestina dipajang di menara Lusail, Qatar. Qatar menghadapi kontroversi setelah laporan yang menyatakan bahwa negara tersebut berencana menutup kantor Hamas di Doha. 

Pada awal minggu ini, sejumlah anggota parlemen AS dilaporkan memberi tekanan kepada Qatar agar mengusir Hamas.

Baca juga: Respons Hamas Atas Pengusiran Qatar, Rupanya Doha Ngambek Soal Perundingan Gencatan Senjata

Senator Republik Roger Wicker dan Jim Risch, anggota senior Komite Angkatan Bersenjata dan Urusan Luar Negeri Senat, menulis surat kepada pemerintahan Biden pada Senin (4/11/2024), mendesak Qatar mengambil tindakan terhadap Hamas, termasuk membekukan aset dan menyerahkan pejabat tinggi Hamas yang tinggal di negara tersebut.

Para senator itu menyerukan agar diberikan konsekuensi diplomatik yang berat terhadap Qatar jika tuntutan tersebut tidak dipenuhi.

Qatar telah menjadi tuan rumah bagi para pemimpin politik Hamas sejak 2012, ketika kelompok itu meninggalkan Suriah setelah pecahnya perang saudara di negara tersebut.

Negara Teluk itu sebelumnya telah mengklarifikasi bahwa pembukaan kantor Hamas di Doha didukung oleh Washington, yang ingin menjaga saluran mediasi tetap terbuka dengan kelompok tersebut.

Qatar tangguhkan mediasi gencatan senjata di Gaza

Tak lama setelah klarifikasi Hamas, Qatar dilaporkan memutuskan untuk menarik diri dari perannya sebagai mediator perundingan gencatan senjata antara Hamas dan Israel.

Mengutip NPR, seorang diplomat yang diberi tahu tentang masalah tersebut, Qatar menangguhkan upaya mediasinya antara Hamas dan Israel karena kedua belah pihak menolak untuk berunding dengan itikad baik. 

Berita Rekomendasi

Diplomat tersebut berbicara dengan syarat anonim untuk membahas rincian pembicaraan tersebut.

Qatar telah memainkan peran penting namun rumit dalam negosiasi antara Israel dan kelompok militan Palestina sejak perang di Gaza dimulai pada Oktober 2023.

Seorang juru bicara kementerian luar negeri Qatar mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa negara tersebut memberi tahu Israel dan Hamas 10 hari yang lalu bahwa mereka akan menangguhkan mediasi jika kesepakatan tidak tercapai dalam putaran pembicaraan tersebut.

Namun, Qatar akan melanjutkan upaya tersebut dengan mitra jika ada keseriusan untuk mengakhiri perang brutal dan penderitaan warga sipil yang sedang berlangsung, kata juru bicara tersebut.

Pada bulan November tahun lalu, Qatar membantu menengahi gencatan senjata sementara dan pembebasan lebih dari 100 sandera Israel.

Kesepakatan yang berumur pendek itu juga membebaskan ratusan tahanan Palestina di Israel.

(Tribunnews.com/ Chrysnha, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas