PAN Kritik Keras SMRC Usai Diprediksi Tak Lolos ke Senayan: Hasil Surveinya Selalu Tidak Terbukti
Viva Yoga pun mengkritik alasan para suveyor ketika hasil surveinya dipertanyakan lantaran meleset dari hasil yang diperhitungkan oleh KPU.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Hasanudin Aco
Hasil survei itu bakal tetap akan menjadi cermin evaluasi diri sebagai input data untuk memperkaya informasi dalam membuat perencanaan strategis pemenangan pemilu 2024.
Ia menuturkan bahwa PAN secara rutin dan berkala telah melakukan survei internal yang dilakukan oleh lembaga survei independen untuk mengetahui elektabilitas, prioritas program, dan variabel lain yang dibutuhkan PAN.
"Dan hasil survei internal tersebut memang berbeda dengan rilis yang dilakukan oleh beberapa lembaga survei sejak tahun 2004 sampai sekarang," jelasnya.
Di sisi lain, Viva Yoga pun meminta agar lembaga survei SMRC untuk dapat melakukan survei lebih akurat dan benar dalam mengukur elektabilitas partai politik di Pemilu 2024.
"Sampai kapan lembaga survei SMRC dapat memotret secara benar dan akurat elektabilitas PAN? Apakah tidak bosan jika hasil surveinya salah terus, sejak 2004 sampai sekarang. Ayolah para surveyor SMRC, janganlah bersikap begitu terus kepada PAN. Kan kita juga berteman," tukasnya.
Sebelumnya, survei SMRC terbaru terkait elektabilitas partai politik (parpol) yang dilakukan pada 2 sampai 11 Maret 2023 menunjukkan elektabilitas PDIP berada di posisi teratas dibanding partai-partai lainnya.
Pertanyaan survei yang diajukan adalah, "Jika pemilihan anggota DPR diadakan sekarang, partai atau calon dari partai mana yang akan Ibu/Bapak pilih?".
Bentuk pertanyaan tersebut diklaim sudah dirancang supaya bisa menangkap bagaimana preferensi publik atau pemilih terhadap partai.
Direktur Riset SMRC Deni Irvani menjelaskan tingkat elektabilitas PDIP mencapai 23,4 persen.
Hal tersebut disampaikannya dalam tayangan bertajuk Trend Elektabilitas Partai: Survei Maret 2023 di kanal Youtube SMRC TV pada Minggu (19/3/2023).
"Survei yang dilakukan pada awal Maret 2023 itu menunjukkan jika pemilu legislatif dilaksanakan saat survei dilakukan, PDIP mendapatkan dukungan paling banyak yaitu 23,4%," kata Deni.
Kemudian, kata dia, posisi berikutnya ditempati Gerindra 14,1%, PKB 10,3%, Golkar 9,1%, Nasdem 7%, Demokrat 5,9%, PKS 5,7%, PPP 2,4%, PAN 1,9%, Perindo 1,7%, dan PSI 1,1%.
Partai-partai lain, kata dia, mendapatkan suara di bawah 1% elektabilitasnya.
"Yang belum tahu atau belum memutuskan atau undecided voters ada sebanyak 15,3%," kata dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.