PKB Tak Khawatir Suara NU Pecah Usai Mahfud MD Jadi Cawapres Ganjar
Hasanuddin Wahid mengaku tidak khawatir suara dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) akan terpecah usai Mahfud diumumkan mendampingi Ganjar
Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menko Polhukam, Mahfud MD telah resmi dideklarasikan sebagai bakal cawapres pendamping Ganjar di Pilpres 2024.
Merespons hal itu, Sekretaris Jenderal PKB, Hasanuddin Wahid mengaku tidak khawatir suara dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) akan terpecah usai Mahfud diumumkan mendampingi Ganjar.
Baca juga: Sekjen NasDem Tanggapi Mahfud MD Jadi Cawapres Ganjar: Kita Siap Berhadapan dengan Siapapun
Menurutnya, bakal cawapres dari Koalisi Perubahan sekaligus Ketua Umum PKB, yakni Muhaimin Iskandar alias Cak Imin merupakan figur NU sejak lahir.
Bahkan, Hasanuddin menegaskan, Cak Imin merupakan cicit dari pendiri NU.
"Karena bagi kami sederhana, Cak Imin itu NU sejak di kandungan. Sementara yang lain itu belum NU sejak kandungan. Jadi kita sudah tahu persis bahwa masyarakat NU rakyat Nahdliyyin pasti sudah bisa lah orang tahu, kalau sebut Cak Imin itu sudah melekat di benaknya orang Nahdliyyin beliau adalah cicit pendiri NU," ujar Hasan dalam konferensi pers di Rumah Koalisi Perubahan, Jakarta Selatan, Rabu (18/10).
Baca juga: Mahfud MD Jadi Cawapres Ganjar, TPN: Makin Memantapkan Pertumbuhan Perekenomian Nasional
Hasanuddin mengeklaim, semua warga NU sudah tahu bahwa sosok Gus Imin adalah kader NU yang ikut membesarkan PKB.
"Jadi kami tidak mempunyai keraguan sedikitpun atas siapapun orang yang dianggap menjadi capres mewakili NU," ujarnya
Sebelumnya, Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri mengumumkan Mahfud MD sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo.
"Cawapres yang dipilih oleh PDIP, yang akan mendampingi Bapak Ganjar adalah Bapak Prof. Dr. Mahfud MD," kata Megawati dalam konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Rabu (18/10/2023).
Megawati mengatakan keputusan tersebut diambil semata-mata untuk kepentingan bangsa dan negara.
Menurutnya, Menkopolhukam itu baginya merupakan bukanlah sosok yang asing.
"Beliau sosok yang saya sendiri tidak asing," ujarnya.