Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat Tanggapi Program Ganjar ‘Satu Desa, Satu Faskes, Satu Nakes’, Apakah Rasional?

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing angkat bicara menanggapi program tersebut.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Pengamat Tanggapi Program Ganjar ‘Satu Desa, Satu Faskes, Satu Nakes’, Apakah Rasional?
Tribunnews.com/ Fersianus Waku
Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo di Papua Selatan, Rabu (29/11/2023). Pasangan capres-cawapres nomor urut tiga, Ganjar Pranowo-Mahfud MD memprioritaskan akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat melalui program unggulan ‘Satu Desa, Satu Faskes, Satu Nakes’. 

Anies juga berjanji pihaknya akan mengubah regulasi kredit pemilikan rumah (KPR) dipermudah bila terpilih menjadi presiden di 2024.

Menurut Anies, saat ini aturan KPR sangat rumit dan berpihak kepada pekerja sektor formal.

"Jadi, saat ini skema pembiayaan untuk kredit rumah itu rumit dan berpihak kepada mereka yang berada di sektor formal," kata Anies seusai menghadiri acara Musyawarah Besar (Mubes) IX Persatuan Gereja Pentakosta Indonesia (PGPI) di Gereja Bethel Indonesia (GBI) Mawar Saron, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis.

Di sisi lain, Anies menjelaskan bahwa pekerja sektor informal sulit untuk mendapatkan rumah melalui KPR.

"Karena itu lah kita ingin me-review, mengubah ketentuan secara mayoritas supaya mayoritas penduduk Indonesia yang bekerja di sektor informal, kerja mandiri bisa mengakses juga pada KPR," ujarnya.

Dia menegaskan, seluruh perbankan akan mengikuti skema regulasi apabila dilakukan perubahan.

Sebagian dari artikel ini telah tayang di Warta Kota dengan judul: Pilpres 2024, Respons Pengamat Politik Soal Program Ganjar-Mahfud Satu Desa, Satu Faskes, Satu Nakes 

BERITA TERKAIT
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas