Anggota Dewan Pakar TKN Dradjad Wibowo: Gibran Siap Debat Pilpres Format ala Amerika Serikat
Dradjad Wibowo mengatakan Calon Wakil Presidennya sering di-underestimate bahkan disebut sebagai bocil (bocah kecil).
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Dradjad Wibowo mengatakan Calon Wakil Presidennya sering di-underestimate bahkan disebut sebagai bocil (bocah kecil).
Menurut Drajad, Gibran adalah anak muda yang memiliki kapasitas sebagai calon pemimpin dan itu bisa dibuktikan dalam debat format ala pilpres Amerika Serikat sekalipun.
"Waktu debat di Pemilihan Wali Kota kan sudah kelihatan dan juga pernah diwawancara tentu ada isu-isu yang Mas Gibran menguasai dan ada isu-isu yang dia belum memahami wajar ya," katanya saat wawancara eksklusif di Gedung Tribun Network, Palmerah, Jakarta, Jumat (8/12/2023).
Ekonom senior INDEF itu menilai kemampuan Gibran sebagai cawapres tidak bisa diukur hanya dari debat Pilpres.
Apalagi ketika debat itu memiliki ukuran menang dan kalah yang amat tipis.
"Kita lihat sajalah waktu debat Trump sama Hillary kemudian Trump sama Biden. Democrat bilang Hillary yang menang, Republican bilang Trump yang menang dan akhirnya tipis," tutur Dradjad.
"Pada titik tertentu mungkin debat itu bisa menambah sedikit elektabilitas tapi biasanya pemilih yang masih masih cair itu biasanya enggak terlalu banyak sehingga pengaruh debat itu juga biasanya relatif tipis," imbuhnya.
Namun pada intinya, Dradjad memastikan Gibran sangat siap mengikuti debat dalam format apapun yang diselenggarakan resmi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI).
Debat capres-cawapres ini diharapkan mampu meyakinkan masyarakat untuk menentukan pilihan saat pengumutan suara 14 Februari 2024.
Tak hanya Indonesia, Amerika Serikat pun juga menggunakan sistem pemerintahan republik dengan asas demokrasi di mana calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat dan Partai Republik dipertemukan.
Tema yang dibicarakan biasanya adalah tema-tema kontroversial pada saat itu, dan hasil debat ini dapat memengaruhi hasil pemilihan umum.
Setelah masing-masing partai memilih calonnya, mereka biasanya bertemu di sebuah aula di hadapan penonton, dan mengambil giliran menjawab berbagai pertanyaan yang dilontarkan oleh seorang pembawa acara atau penonton.
Di Amerika Serikat, debat dilakukan terpisah antara calon presiden dan calon wakil presiden.
Dua calon presiden akan berdebat sebanyak tiga kali dan dua calon wakil presiden akan berdebat satu kali.
Di Indonesia, lokasi debat calon presiden dan wakil presiden berlangsung di luar lingkungan lembaga pendidikan.
Sementara di Amerika Serikat, debat capres-cawapres kerap dilakukan di dalam kampus.
Debat ini juga disiarkan secara langsung oleh radio dan televisi sama halnya dengan debat capres-cawapres di Indonesia.