PPATK Temukan Indikasi Dana Kampanye dari Tambang Ilegal, Begini Tanggapan Ganjar, Mahfud, dan PDIP
PPATK menemukan adanya indikasi dana kampanye Pemilu 2024 yang berasal dari sumber ilegal.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan adanya indikasi dana kampanye Pemilu 2024 yang berasal dari sumber ilegal.
Termasuk di antaranya dari hasil kejahatan lingkungan, khususnya illegal mining atau pertambangan ilegal.
Bagaimana tanggapan pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD?
Baca juga: Bawaslu Masih Pelajari Temuan PPATK Soal Transaksi Mencurigakan Terkait Dana Pemilu
Ganjar menilai temuan PPATK itu menjadi peringatan bagi semua pihak.
Menurut Ganjar, temuan yang disampaikan PPATK terkait sumber dana kampanye, bisa menjadi motivasi bagi dirinya dan semua pihak bisa membuktikan legalitas transaksi yang dilakukan terkait gelaran Pemilu 2024.
"Saya kira apa yang disampaikan PPATK memberikan warning kepada semuanya, bahwa yang ditransaksikan itu suatu yang legal," kata Ganjar setelah acara menyapa milenial dan gen-Z di Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (15/11/2023).
"Kalau itu tidak legal, artinya bahaya yang akan muncul. Maka semuanya harus transparan, harus legal, akuntabel ya," lanjutnya.
Ganjar lantas berharap semua pihak bisa berbenah diri setelah mendapat peringatan dari PPATK.
"Makanya semuanya diingatkan oleh PPATK, mudah-mudahan semuanya bisa membenahi kalau ada yang tidak beres," pungkas dia.
Terpisah, Mahfud MD meminta kepada aparat penegak hukum dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) agar mendalami temuan PPATK itu.
Selain mendalami, Mahfud meminta kepada Bawaslu agar bisa mengungkap pada publik uang dana kampanye yang menjadi sorotan PPATK, berasal dari mana.
"Bawaslu harus menyelidiki itu dan mengungkap pada publik itu uang apa," ujarnya dalam keterangan video di Padang, Sumatra Barat, Minggu (17/12/2023).
Lebih lanjut, Mahfud menyebut pencucian uang biasanya dilakukan dengan menitipkan kepada rekening sejumlah pihak.
Mahfud pun ingin agar Bawaslu dan aparat penegak hukum bergerak cepat memanggil pemilik rekening yang dicurigai.