Persaingan Ketat Elektabilitas PDIP Vs Gerindra 29 Hari Jelang Pencoblosan, Siapa yang Lebih Unggul?
29 hari jelang pencoblosan 14 Februari 2024, sejumlah lembaga survei merilis hasil elektabilitas partai politik peserta Pemilu 2024.
Editor: Wahyu Aji
Menurut suvei CSIS, elektabilitas PDIP unggul dari Gerindra dan Golkar.
Elektabilias PDIP berada pada angka 16,4 persen, disusul Gerindra 14,6 persen, Golkar 11,9 persen, dan PKS 11,8 persen.
Kemudian di posisi kelima ada PKB dengan elektabilitas 9,2 persen, NasDem 6,4 persen, PAN 5,2 persen, dan Demokrat 4,8 persen.
Sedangkan partai politik lainnya menurut Survei CSIS tidak lolos parlementery threshold di antaranya Perindo 1,5 persen, PSI 1,3 persen, Hanura 0,5 persen, Gelora 0,4 persen, PBB 0,2 persen, selanjutnya PKN, Garuda, Ummat elektabilitasnya 0,1 pesen.
Adapun survei dilakukan periode 13-18 Desember 2023.
Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka libatkan 1.300 responden di seluruh Indonesia.
Penarikan sampel menggunakan metode Multistage Random Sampling.
Sampel yang diambil mempertimbangkan proporsi antara jumlah pemilih dan jumlah sample setiap provinsi.
Sementara itu untuk margin of error survei ini mencapai 2,7 persen dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.
Menurut survei CSIS pemilih yang belum menentukan pilihan serta pemilih yang masih bimbang cukup besar
Pemilih yang merahasiakan pilihan 5,9 persen dan pemilih yang belum menentukan pilihan 6,4 persen.
5. Survei IPE
Lembaga riset dan survei Indonesia Political Expert (IPE) merilis hasil survei Selasa (2/1/2024).
Dalam hasil surveinya, elektabilitas PDIP unggul sebesar 23,80 persen.
Disusul Gerindra 17,80 persen, Golkar 12,70 persen, PKS 6,80 persen, PKB 6,60 persen, dan NasDem 5,10 persen.
Selanjutnya Demokrat 3,90 persen, PAN 3,60 persen, dan PPP 2,70 persen.
Sisanya Perindo, PSI, Hanura, Gelora, Ummat, PBB, Garuda dan Buruh berada di bawah angka 1 persen.
Kemudian pemilih yang tidak memberikan jawaban sebesar 11 persen.
Survei ini dilaksanakan pada rentang waktu periode Agustus 2023 hingga Januari 2024. Dilaksanakan di seluruh kabupaten/kota di Indonesia.
Teknik pengambilan sampel/responden dilakukan dengan metode random purposive, mulai dari pemilihan kecamatan, hingga responden di satuan KK (5KK) per lokus desa tersampling.
Kriteria responden warga negara Indonesia yang telah mempunyai hak pilih, terdaftar di Daftar Pemilih Tetap (DPT), berusia 17 tahun dan telah menikah.
Jumlah responden 2.400 responden, sampling error 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Surveyor IPE minimal telah menempuh jenjang pendidikan D3, berada di masing-masing kabupaten/kota dan telah dilatih terlebih dahulu untuk memastikan tingkat pemahaman terhadap tujuan dan materi survei. Masing-masing surveyor bertanggung jawab untuk 10 responden.
Uji validitas dan kontrol sebesar 20 persen dari responden dengan metode withness dan spot check.
6. Survei PRC
Politika Research and Consulting (PRC) merilis hasil surveinya Jumat (5/1/2024).
Menurut survei PRC, elektebilitas PDIP unggul dengan angka 17,7 persen, disusul Gerindra 14,2 persen, Golkar 13,2 persen, PKB 11,1 persen, dan PKS 10,3 persen.
Selanjutnya disusul Partai NasDem 8,8 persen, Demokrat 4,8 persen, PAN 4,1 persen, PPP 2,4 persen, dan PSI 1,6 persen.
Kemudian Partai Perindo 0,5 persen, Partai Ummat 0,5 persen, Hanura 0,4 persen, Gelora 0,3 persen, PBB 0,3 persen, Buruh 0,2 persen.
sementara pemelih yang masih merahasikan atau belum menentukan pilihan 3,9 persen dan tidak tidak tahu 5,7 persen.
Survei ini digelar 20-27 Desember 2023 dengan responden berjumlah 1.200.
Populasi survei adalah seluruh warga negara Indonesia (WNI) minimal berusia 17 tahun.
Survei dilakukan melalui teknik wawancara tatap muka dengan supervisi berlapis oleh supervisor pusat, koordinator area, koordinator lapangan, call check, dan tim cleaning.
Pemilihan sampel dilakukan dengan multistage random sampling dengan margin of error sekitar ±2,7 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
7. Survei LSN
Lembaga Survei Nasional (LSN) merilis hasil surveinya, Kamis (4/1/2023).
Berdasarkan hasil survei LSN elektabilitas Gerindra unggul dengan 20,3 persen, disusul PDIP 18,5 persen, Golkar 10,2 persen, PKB 8,9 persen, Demokrat 8,7 persen, PKS 7,9 persen, NasDem 7,5 persen, PAN 4,1 persen, PPP 3,2 persen, Perindo 3,1 persen, PSI 3,1 persen.
Kemudian partai lainnya 2,1 persen.
sementara pemilih yang menjawa tidak tahu atau tidak memberikan jawaban sebesar 2,4 persen.
Survei diketahui dilaksanakan pada 28 Desember 2023 hingga 2 Januari 2024.
Survei melibatkan 1.420 responden dari dari 38 provinsi.
Para responden diambil secara acak sederhana.
Pengumpulan data survei dilakukan dengan metode telepon.
Adapun margin of error survei +/- 2,6 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
8. Survei Indikator Politik
Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbarunya, Selasa (26/12/2023).
Hasil survei terbaru indikator menempatkan elektabilitas PDIP diposisi teratas dengan angka 19,1 persen, disusul Gerindra 18,2 persen, Golkar 9,3 persen, PKB 7,8 persen, NasDem 6,2 persen, PKS 6 persen, PAN 4,5 persen, Demokrat 4,4 persen, PPP 2,8 persen, PSI 2,4 persen, dan Perindo 1,7 persen.
Sementara partai lainnya yang dibawah angka 1 persen di antaranya Ummat 0,8 persen, Hanura 0,4 persen, PBB 0,4 persen, Gelora 0,3 persen, Buruh 0,2 persen, Garuda 0,2 persen, dan PKN 0,1 persen.
Responden yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab sebesar 15,1 persen.
Survei diketahui dilaksanakan pasa 23-24 Desember 2023 dengan melibatkan 1.217 responden yang dipilih secara acak.
Survei dilakukan dengan metode wawancara langsung lewat telepon oleh pewawancara yang sudah profesional.
Adapun margin of error survei yakni +/- 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
9. Survei Litbang Kompas
Litbang Kompas merilis hasil surveinya, Selasa (12/12/2023).
Bedasarkan hasil survei Litbang Kompas, elektabilitas partai Gerindra bisa merangsak ke posisi pertama menyalip PDIP.
Diketahui berdasarkan Survei Litbang Kompas, pada Agustus 2023 elektabilitas Gerindra berada di posisi kedua dengan angka 19,9 persen.
Kemudian pada Desember 2023, elektabilitas naik sekira 3 persen menjadi 21,9 persen.
Berbanding terbalik dengan PDIP yang justru mengalami penurunan.
Tercatat elektabilitas PDIP pada Agustus 2023 sebesar 24,4 persen.
Tetapi pada Desember 2023, elektabilitasnya menurun cukup signifikan menjadi 18,3 persen.
Di posisi ketiga dan keempat, Golkar bersaing ketat dengan PKB.
Elektabilitas Golkar pada Desember 2023 tercapat berada pada angka 8,0 persen, atau meningkat sekira 0,8 persen dari Agustus 2023 yang mencatat hanya 7,2 persen.
Dengan peningkatan angka elektabilitas tersebut membuat Golkar berada di posisi ketiga berdasarkan survei Desember 2023.
Lain hal dengan PKB yang tergeser dari posisi ketiga oleh Golkar.
Pada Agustus 2023, elektabilitas PKB sebesar 7,6 persen dan pada Desember 2023 menjadi 7,4 persen.
Demokrat pun mengalami penurunan dari angka 7,0 persen menjadi 4,5 persen.
Selanjutnya NasDem pun menurun dari 5,9 persen menjadi 4,9 persen.
Begitu juga PKS dari 6,3 persen menjadi 4,5 persen.
Berbeda debfab PAN mengalami peningkatan dari 3,4 persen menjadi 4,2 persen.
PSI dari 0,8 persen meningkat menjadi 2,6 persen, dan PPP meningkat dari 1,6 persen menjadi 2,4 persen.
menurut survei Litbang Kompas yang dirilis Desmber 2023, Perindo, Hanura, Partai Buruh, PBB, Partai Garuda, Partai Ummat, Partai Gelora elektabilitasnya berada di bawah angka 2 persen.
Kemudian yang belum menentukan pilihan sebesar 17,3 persen.
Survei ini diikuti oleh 1.364 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia.
Metode tersebut tersebut memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error lebih kurang 2,65 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. Survei dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas.
(Tribunnews.com/ kompas.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.