Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketua KPPS di Banyuwangi Meninggal Dunia, Mengeluh Pusing dan Sesak Nafas Usai Hitung Surat Suara

Kondisi Dul Hanan sempat membaik, meskipun napasnya masih sering tersengal-sengal hingga kemudian menghebuskan nafas terakhir

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Ketua KPPS di Banyuwangi Meninggal Dunia, Mengeluh Pusing dan Sesak Nafas Usai Hitung Surat Suara
net
Ilustrasi mayat - Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Banyuwangi, Jawa Timur, Dul Hanan (50) meninggal dunia saat perawatan di rumah sakit, Rabu (14/2/2024) petang. Sebelumnya Dul Hanan menjalankan tugasnya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 18 Dusun Pasinan Timur, Desa/Kecamatan Singojuruh. 

Komisioner KPU Banyuwangi, Dian Purnawan mengaku sudah mendengar kabar meninggalnya seorang Ketua KPPS tersebut.

"Iya kami sudah mendengar kabar tersebut. Kita saat ini sedang dalam perjalanan menuju ke rumah duka," kata Dian.

Menurut Dian, almarhum Dul Hanan dilaporkan meninggal dunia sekitar pukul 18.05 WIB atau setelah Magrib.

"Korban sudah dinyatakan meninggal dunia oleh dokter RSU PKU Muhamadiyah Rogojampi," ungkap Dian.

Mewakili KPU Banyuwangi, Dian Purnawan mengucapkan dukacita yang mendalam atas meninggalnya seorang Ketua KPPS tersebut.

"Kami KPU Banyuwangi mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya Bapak Dul Hanan, semoga segala amal baiknya diterima Tuhan yang Maha Esa dan semua kekhilafahannya dimaafkan," tandas Dian.

Sebelumnya, Samilah (61) asal Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan meninggal dunia usai  menggunakan hak pilih di TPS 1 Kelurahan Pasar Baturaja, Kecamatan Baturaja Timur, Kabupaten OKU pada Rabu (14/2/2024).

Berita Rekomendasi

Sebelum tak sadarkan diri, Samilah sempat mengeluh dengan banyaknya nama caleg di surat suara. hingga akhirnya Samilah jatuh terduduk di bilik suara.

Ia pun dilarikan ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal.

Baca juga: Tugas Anggota KPPS 1 hingga 7 saat Perhitungan Suara Pemilu 2024 dan Setelahnya

Hal tersebut dijelaskan Lina, anak perempuan Samilah.

"Bingung banyak nian namonyo (bingung banyak sekali namanya)," kata Lina.

Ia mendampingi sang ibu saat ke TPS memberikan hak pilihnya.

Saat memilih, dia bersebelahan dengan bilik suara tempat sang ibunda.

Setelah mengeluh pusing melihat banyak nama caleg, Samilah tiba-tiba seperti mau terduduk dan ia pun langsung dibantu warga.

Halaman
123
Sumber: KOMPAS
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas