Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Soal Kaesang, Siapa yang Bohong? Sekjen PKS atau Jokowi?

Isu Jokowi menyodorkan Kaesang ke sejumlah parpol tersebut sebelumnya dikemukakan Sekjen PKS Aboe Bakar Al Habsyi.

Penulis: Hasanudin Aco
zoom-in Soal Kaesang, Siapa yang Bohong? Sekjen PKS atau Jokowi?
Foto Kolase Tribun Kaltim
Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi dan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep. Aboe Bakar Alhabsyi sebut Jokowi sodorkan Kaesang ke PSI di Pilkada Jakarta 2024. 

Namun Aboe tidak menjelaskan lebih lanjut partai mana saja yang sudah disodorkan nama Kaesang. Ia juga tidak membantah maupun membenarkan jika PKS menjadi salah satu partai yang ditawari.

"Sudah ya, cukup ya. (Disodorkan) Ke mana-mana," ucap dia.

Aboe juga bungkam ketika ditanya informasi tersebut diperoleh dari mana.

Menurut dia, praktik cawe-cawe di tanah politik sudah biasa terjadi.

"Enggak ada, enggak ada," katanya sambil berlalu.

 Siapa yang Bohong?

Kaesang Pangarep juga sebelumnya langsung merespons soal pernyataan Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Alhabsyi itu.

Kaesang menilai Aboe tak berbicara sesuai fakta

Berita Rekomendasi

"Pak Jokowi tidak pernah menawarkan nama saya ke partai-partai. Silakan cek, atau sebut partai mana yang pernah ditawari Pak Jokowi. Cara-cara seperti itu tidak baik dan ini merupakan kebohongan pada publik" kata Kaesang kepada wartawan, Kamis (27/6/2024).

Kaesang menambahkan bahwa kewenangan mencalonkan itu berada di Ketua-ketua Umum Partaiz

"PSI punya kursi di Jakarta, lumayan ada delapan kursi. Banyak juga partai yang menyodor-nyodorkan jagoannya agar didukung PSI. Pernyataan Sekjen PKS mungkin hendak menutup pintu koalisi dengan PSI, ya enggak apa-apa juga," tambahnya.

Kaesang sebagai Ketum PSI menegaskan berwernang penuh untuk menentukan siapa yang akan diusung di Pilkada Jakarta.

"Kewenangan itu semua ada di Ketua Umum kok, jadi kita tunggu saja. jangan bawa-bawa Presiden, yang Ketua Umum kan saya," lanjutnya.

Dia berpesan agar Pilkada Jakarta dijauhkan dari berita bohong, sebab hal tersebt merugikan masyarakat.

"Terlebih lagi akan merugikan pihak yang suka menyebar berita bohong seperti itu. Masyarakat kita sudah cerdas," pungkasnya.

Sumber: Tribunnews.com/Kompas.com

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas