Antisipasi Ledakan Covid, Bus Sekolah Dialihfungsikan antar Pasien, Tiap Kecamatan Ada Tempat Isoman
Ibu kota dan daerah penyangga antisipasi ledakan dan gelombang ketiga Covid, seperti bus sekolah untuk antar pasien, tiap kecamatan ada tempat isoman
Penulis: Theresia Felisiani
Awalnya, hanya puluhan kasus terkonfirmasi positif yang ditemukan.
Namun, berdasarkan data pada Minggu (30/1/2022) lalu, jumlah kasus aktif meningkat hingga 1.711 kasus.
"Secara global, sampai minggu kedua Januari, sekitar 16 januari sampai sekarang, laju peningkatan eskalasinya sangat meningkat. Mulai minggu kedua Januari, kita kembali ke PPKM level 2. Kasus harian positif meningkat. Per hari ini, kasus sudah 1.700 lebih. Sebelumnya hanya di bawah seratus," katanya.
Baca juga: Tenda hingga Bangsal Mulai Disiapkan Hadapi Lonjakan Covid-19
Meski begitu, Alamsyah menuturkan tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) masih sangat terkendali.
Mayoritas pasien hanya melakukan isolasi mandiri di rumah lantaran berstatus orang tanpa gejala (OTG).
Dinkes juga telah mempersiapkan fasilitas tabung oksigen dan obat-obatan yang jumlahnya sangat mencukupi.
"Pasien Covid-19 yang di rawat di rumah sakit hanya 24 orang, 13 orang di antaranya di rawat di RSUD. Sedangkan tempat tidur yang kami siapkan ada 200-an. Obat-obatan dan oksigen juga stoknya aman," ungkap Alamsyah.
Satu Kasus Omicron Terdeteksi di Kabupaten Bekasi
Sejauh ini, tercatat baru satu kasus varian Omicron yang teridentifikasi di Kabupaten Bekasi.
Pasien asal Cikarang Utara yang dirawat sejak 11 Januari 2022 itu, terkonfirmasi terkena varian Omicron pada 27 Januari 2022.
Ia kemudian dinyatakan sembuh pada 28 Januari 2022.
"Yang bisa saya sampaikan baru satu kasus Omicron. Sedangkan ribuan lainnya masih menunggu hasil pemeriksaan lab. Ada juga yang hasilnya sudah keluar dan terkena Covid-19 jenis varian yang lama," ujarnya. (tribun network/thf/Tribunnews.com/TribunJakarta.com/Wartakotalive.com)