Pakar Psikologi Sebut Gaya Kampanye Brabowo Mirip Donald Trump
Anggota Dewan Pers menyebut pernyataan calon presiden Prabowo Subianto media massa di Indonesia telah memanipulasi demokrasi sebagai "kesalahan besar
Editor: Sugiyarto
"Dan puncaknya adalah kemarin hari Minggu."
"Mereka menelanjangi diri mereka di hadapan rakyat Indonesia."
"Ada belasan juta mereka tidak mau melaporkan," ujar Prabowo.
"Saya katakan, hai media-media yang kemarin tidak mau mengatakan ada belasan juta orang atau minimal berapa juta orang di situ, kau sudah tidak berhak menyandang predikat jurnalis lagi," sambungnya.
Prabowo bahkan mengatakan tidak akan mengakui para jurnalis yang meliputnya dan menyebut wartawan sebagai "antek yang ingin menghancurkan Indonesia".
Kepada pengunjung yang datang, ia meminta agar tak menghormati para jurnalis lagi.
Sikap ketua umum Gerindra tersebut, menurut Hendry Ch Bangun, semestinya disampaikan dengan baik, bukan dengan menuding dan menghujat.
Sebab dari pengamatannya, sejumlah media nasional berada di jalur yang benar dalam meliput pemberitaan yang berkaitan dengan pilpres.
"Media itu kan sejatinya mengedepankan kepentingan publik, tidak partisan, dan itulah yang dilakukan sekarang. Kalau ada yang dianggap partisan, biar masyarakat yang menilai," imbuhnya.
"Sekarang bukan zamannya mengata-ngatai, lalu apa gunanya?"
Dia juga meyakini, masyarakat masih memercayai media massa di tengah kondisi maraknya berita bohong atau hoaks di media sosial.
Ini karena segala hoaks yang bertebaran di media sosial dikonfirmasi kebenarannya oleh para jurnalis.
Laporkan media ke Dewan Pers