TRIBUNNEWS.COM - Program Kartu Prakerja masih akan dilanjutkan tahun depan.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu, menyampaikan Program Kartu Prakerja masih akan dilanjutkan pada 2022, dikutip dari laman Kemenkeu.

Setelah Kartu Prakerja Gelombang 22 ditutup, pemerintah mengalokasikan anggaran untuk Program Kartu Prakerja sebesar Rp11 triliun atau 4,3% dari anggaran perlindungan sosial tahun 2022.

“Melalui Program Kartu Prakerja diharapkan kompetensi baik para pencari kerja baru, pencari kerja yang alih profesi atau korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dapat mengisi kebutuhan dunia kerja sehingga masalah pengangguran Indonesia dapat lebih diatasi,” jelas Febrio.

Menurut laporan Febrio, secara akumulasi, jumlah penerima Program Kartu Prakerja sampai tanggal 30 September 2021 mencapai 12 juta orang dari 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota di Indonesia.

Hasil survei yang dilakukan oleh Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja (MPPKP) terhadap 7,2 juta responden menunjukkan hasil positif.

Terdapat 85% responden penerima manfaat yang tidak atau belum mengikuti pelatihan, 52% responden tinggal di pedesaan, 49% berjenis kelamin perempuan, dan 3,6% diantaranya penyandang disabilitas.

Atas pencapaian manfaat tersebut, Febrio menegaskan program Kartu Prakerja akan dilanjutkan tahun 2022.

Meski demikian, tanggal resmi pembukaan Kartu Prakerja Gelombang 23 belum ditetapkan.

Calon peserta yang ingin mendaftar dapat memantau akun Instagram @prakerja.go.id secara berkala.

Berikut ini kriteria pendaftar Kartu Prakerja dikutip dari prakerja.go.id.

Baca juga: Peserta Kartu Prakerja Berkesempatan Dapat Insentif Rp 150.000, Ini Syaratnya

Kriteria pendaftar Kartu Prakerja

- Pencari kerja;

- Pekerja/buruh yang terkena PHK;