Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kombinasi Vaksin Booster Sesuai Pertimbangan BPOM dan ITAGI, Kemenkes Pastikan Ketersediaan Vaksin

Kombinasi Vaksin Booster sesuai pertimbangan BPOM dan ITAGI berdasarkan ketersediaan vaksin & logistik suatu negara, vaksin dapat homolog/heterolog.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
zoom-in Kombinasi Vaksin Booster Sesuai Pertimbangan BPOM dan ITAGI, Kemenkes Pastikan Ketersediaan Vaksin
Tribunnews/JEPRIMA
Sejumlah warga saat menjalani observasi usai menerima vaksin COVID-19 dosis ketiga pada vaksinasi booster COVID-19 di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati, Jakarta, Rabu (12/1/2022). 

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah memberikan vaksin booster mulai hari ini, Rabu (12/1/2022).

Vaksin booster menjadi program vaksinasi lanjutan setelah menerima dosis kedua.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menyebutkan pemberian vaksin booster telah mempertimbangkan hasil riset dari para peneliti.

Hal tersebut ia sampaikan dalam konferensi pers virtual melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Selasa (11/1/2022) sore.

Kombinasi Vaksin Booster

Berikut ini kombinasi vaksin booster sesuai dengan pertimbangan para peneliti dalam dan luar negeri serta sudah dikonfirmasi oleh Badan POM dan ITAGI, dikutip dari laman Kemenkes.

1. Untuk vaksin primer Sinovac (vaksin dosis pertama dan kedua Sinovac) akan diberikan vaksin booster setengah dosis Pfizer atau AstraZeneca.

Berita Rekomendasi

2. Untuk vaksin primer AstraZeneca (vaksin dosis pertama dan kedua AstraZeneca) akan diberikan vaksin booster setengah dosis Moderna.

Baca juga: 27 Ribu Lansia di Kabupaten Tangerang Tercatat Sebagai Penerima Vaksin Booster Covid-19 

Apa itu Vaksin Heterolog dan Homolog?

Gambar yang diambil pada tanggal 23 November 2020 ini menunjukkan botol bertuliskan
Gambar yang diambil pada tanggal 23 November 2020 ini menunjukkan botol bertuliskan "Vaccine Covid-19" di sebelah logo Chinese National Pharmaceutical Sinopharm. (JOEL SAGET / AFP)

“Ini adalah kombinasi awal vaksin booster yang akan kita berikan berdasarkan ketersediaan vaksin yang ada, dan juga hasil riset yang sudah disetujui oleh Badan POM dan ITAGI."

"Nantinya bisa berkembang tergantung kepada hasil riset baru yang masuk dan juga ketersediaan vaksin yang ada,” kata Menkes Budi.

Semua kombinasi di atas sudah mendapatkan persetujuan dari BPOM dan rekomendasi dari ITAGI.

Kombinasi vaksin booster juga sesuai dengan rekomendasi WHO, di mana pemberian vaksin booster dapat menggunakan vaksin yang sejenis (homolog) atau juga bisa vaksin yang berbeda (heterolog).

Heterolog yaitu vaksin booster yang menggunakan jenis vaksin berbeda dengan dosis pertama dan dosis kedua.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas