Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ferdinand Hutahaean: Apakah Seorang yang Khilaf soal Pemahaman tentang Allah Harus Dipenjara?

Ferdinand juga menyatakan telah meminta ampun dan mohon maaf kepada pihak yang merasa tersinggung dengan cuitannya.

Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Ferdinand Hutahaean: Apakah Seorang yang Khilaf soal Pemahaman tentang Allah Harus Dipenjara?
Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra
Sidang pembacaan nota pembelaan alias pleidoi atas terdakwa eks Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean dalam perkara dugaan tindak pidana penyebaran berita bohong sehingga menimbulkan keonaran di kalangan rakyat, di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Selasa (14/2/2022). 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Eks Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengaku khilaf karena telah membuat cuitan 'Allahmu Lemah' yang dimuat dalam akun twitter pribadinya sehingga membuat dirinya harus dipidana.

Hal itu disampaikan Ferdinand dalam nota pembelaan alias pleidoi atas tuntutan jaksa penuntut umum (JPU) dalam sidang yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Selasa (12/4/2022).

Dalam pleidoinya, Ferdinand  menyatakan kalau tidak ada niatan atau maksud sama sekali dalam cuitannya itu untuk menimbulkan keonaran dan menistakan suatu ajaran agama tertentu.

Dia mengaku khilaf dan masih ingin belajar secara menyeluruh terkait dengan pemahaman agama.

"Apakah memang seorang yang keliru, khilaf soal pemahaman tentang Allah harus dipenjara? Apakah karena kedangkalan ilmu Agama lantas seseorang keliru berpendapat harus diganjar dengan penjara?" kata Ferdinand dalam nota pembelaannya, Selasa (12/4/2022).

Baca juga: Bacakan Pembelaan, Ferdinand Hutahaean Mengaku Cuitan Soal Allahmu Lemah Merupakan Bisikan Setan

"Allah saja Maha pengampun, apakah kita manusia harus jadi harus memenjarakan seseorang hanya karena keliru dan khilaf?" ucap Ferdinand.

BERITA REKOMENDASI

Tak hanya itu, dalam pleidoinya ini Ferdinand juga menyatakan telah meminta ampun dan mohon maaf kepada pihak yang merasa tersinggung dengan cuitannya.

Dirinya juga meminta kepada umat muslim untuk dapat membimbingnya, mengingat dia merupakan seorang Muslim yang baru memeluk Agama Islam.

Hal itu perlu kata dia, agar dalam bersikap, tidak adalagi sikap keliru dan khilaf yang dilakukan nantinya.

"Saya sungguh mencintai Agama ini dan saya akan sangat sedih jika Agama yang suci ini dijadikan alat untuk memenjarakan orang atas nama Hukum," tukas dia.

Mengaku Dibisikin Setan


Dalam pleidoinya, Ferdinand mengakui kekhilafahan atas cuitan tersebut, dan menyatakan kalau unggahannya itu dikarenakan diriya mendapat pengaruh dari setan.

Mulanya dia mengaku, kejadian tersebut dilakukan pada tanggal 4 Januari 2022, saat itu dirinya sedang berada di kantor, seketika Ferdinand terjatuh pingsan dan beberapa menit kemudian mengalmi siuman.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas