Naik Turun Kepuasan Publik Terhadap Jokowi Sebelum Pandemi Hingga BBM Naik Versi Charta Politika
Lembaga survei Charta Politik merilis hasil survei bertajuk Kondisi Sosial Politik dan Peta Elektoral Pasca Kenaikan Harga BBM pada Kamis (22/3/2022).
Penulis: Gita Irawan
Editor: Wahyu Aji
Setelah itu angka kepuasan publik kemudian mengalami penurunan di bawah 70% bahkan sempat mencapai angka 62,9%.
"Memang pada bulan Februari (2022) kita tahu ada goncangan baru pasca covid dan kita merasa pemulihan sudah mulai harusnya kembi menjelang normal tapi kemudian terjadi situasi geopolitik, terjadinya perang Ukraina-Rusia," kata dia.
Situasi tersebut, kata dia, berdampak bukan hanya dalam konteks politik dan keamanan tapi juga kemudian terjadi goncangan dari sisi bidang energi.
Selain itu, kata dia, situasi tersebut juga kemudian berpengaruh terhadap kelangkaan harga minyak goreng, dan menciptakan efek domino terhadap harga-harga sembako yang lain.
"Kalau kita lihat kemudian naik kembali setelah urusan minyak goreng ini selesai, lalu kemudian sempat mencapai 68,4%, sudah bisa dikatakan menjelang angka 70%," kata dia.
Kemudian, lanjut dia, terjadilah sebuah keputusan untuk menyesuaikan harga BBM.
"Kita coba uji dengan data hanya beberapa hari setelah keputusan naiknya BBM di tanggal 3 September, 6 September pertama kali kita turun dan kemudian angkanya memang sekarang terjadi penurunan, ada di angka 63,5%," kata dia.
Angka tersebut, lanjut dia, turun sekira 4,9% dibandingkan dengan situasi sebelum.
Menurutnya, hasil tersebut menunjukkan isyarat lampu kuning (hati-hati) buat pemerintah.
Artinya, lanjut dia, harus ada beberapa hal yang tersosialisasi dengan baik sesuai dengan argumentasi yang diberikan oleh pemerintah.
Baca juga: Kepuasan Kinerja Jokowi Turun Usai Umumkan BBM Naik, Adian Napitupulu: Masih Lebih Baik dari SBY
"Tapi di sisi lain memang ini masih bisa dikatakan bottom dari angka kepuasan publik ini sendiri masih berada dalam rapot biru yang kemudian nanti akan kita lihat apakah ini bisa di-maintain, apakah dia bisa rebound, atau jangan-jangan sebaliknya ini adalah awal dari masih bisa turunnya kepuasan publik terhadap pemerintah," kata dia.
Survei terakhir dilakukan pada 6 sampai 13 September 2022 pasca kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Survei dilakukan dengan jumlah responden sebanyak 1.220 dengan margin of error sebesar 2,82%.
Survei dilakukan dengan spot check dan cleaning data sebesar 20% dari total sampel.