Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Waduk Ambruk Sebelum Selesai Terbangun

Waduk penampungan air seluas 4 hektar yang belum selesai dibangun di Dusun Lekoh Barat, Pamekasan, Senin (10/12/2013), ambruk.

zoom-in Waduk Ambruk Sebelum Selesai Terbangun
KOMPAS.com/TAUFIQURRAHMAN
Waduk yang baru dibangun di Desa Bangkes, Kecamatan Kadur, ambruk diterjang hujan, Selasa (10/12/2013). 

TRIBUNNEWS.COM, PAMEKASAN - Waduk penampungan air seluas 4 hektar yang belum selesai dibangun di Dusun Lekoh Barat, Desa Bangkes, Kecamatan Kadur, Pamekasan, Senin (10/12/2013), ambruk.

Kerusakan waduk terjadi pada bagian pintu keluar air penampungan, yang masih dalam proses pengerjaan ini. Diduga kuat, waduk ambruk karena kualitas bangunan tidak sesuai spesifikasi sehingga mudah jebol saat hujan.

Muhdi, salah satu pekerja proyek tersebut, mengatakan bahwa ambruknya waduk sudah dikhawatirkan sebelumnya karena tidak adanya tiang pancang berupa cakar ayam yang dicor ke dasar tanah sebagai penguat dinding waduk. Yang dipasang hanya kawat mendatar, yang kemudian dicor.

"Sebagian tanah ada yang baru diuruk dan langsung dicor bagian atasnya sehingga mudah ambruk," urainya saat ditemui di lokasi kejadian, Selasa (10/12/2013).

Ambruknya pintu keluar air waduk membuat warga sekitar resah. Mereka khawatir peristiwa serupa terjadi lagi saat curah hujan meningkat.

Terlebih lagi, waduk itu dibangun dengan menutup dua aliran sungai besar di desa itu, yakni Sungai Bung Kipis dan Bung Calok pada bagian hulu embung. Musim hujan seperti saat ini, aliran air di sungai tersebut sangat deras.

Saat ditanyakan terkait kerusakan, Agus, pelaksana proyek waduk, menyatakan bahwa kerusakan tersebut murni karena faktor alam yang tidak diprediksi sebelumnya. Ini karena pekerjaan sudah sesuai gambar perencanaan dan besaran teknis (bestek) yang sudah ditentukan.

BERITA TERKAIT

"Waduk itu baru dicor kemarin lusa dan belum kering serta belum cukup umur untuk diterjang air. Sementara itu, genangan air pada dasar waduk sekitar 1,5 meter," katanya.

Tidak diketahui secara pasti, berapa besar anggaran proyek ini. Di lokasi pelaksanaan proyek, tidak ada pemasangan papan informasi yang merupakan kewajiban pihak rekanan. Agus juga berbelit-belit saat ditanya mengenai besaran anggaran.

Berdasarkan informasi dari warga sekitar, dana proyek itu bersumber dari dana pusat yang dikelola oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas, Surabaya.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas