Dua Sepeda Motor dan Balok Kayu Jadi Barang Bukti Kasus Pembunuhan Melinda Zidemi
Dua sepeda motor dan dua buah balok kayu jadi barang bukti dalam kasus pembunuhan calon pendeta muda cantik Melinda Zidemi.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Dua sepeda motor dan dua buah balok kayu sebagai barang bukti dalam kasus pembunuhan calon pendeta muda cantik Melinda Zidemi saat ini telah berada di Mapolda Sumsel, Jumat (29/3/2019).
Sepeda motor pertama adalah jenis Honda Revo Hitam, diketahui merupakan kendaraan yang digunakan korban Melinda Zidemi sesaat sebelum akhirnya diperkosa dan dibunuh di Areal PT PSM Divisi 3 Blok F 19 Dusun Sungai Baung Desa Bukit Batu Kecamatan Air Sugihan Kabupaten OKI, Selasa (26/3/2019) lalu.
Satunya lagi adalah sepeda motor jenis Yamaha Vixion hitam dengan BG 2743 RA yang digunakan pelaku saat melakukan kejahatannya.
Tampak terlihat jelas kedua motor dalam keadaan dipenuhi lumpur tanah merah.
Sementara dua balok kayu masing-masing dengan panjang sekitar 2 dan 3 meter, juga ikut diamankan.
Diduga balok kayu tersebut digunakan pelaku untuk memblokir jalan yang tengah dilewati korban Melinda Zidemi bersama Nita (9) korban yang berhasil selamat sekaligus saksi kunci dari kejadian tersebut.
Sampai saat ini pihak kepolisian belum bersedia memberikan komentar terkait barang bukti tersebut.
Rencananya pihak kepolisian akan mengadakan rilis pelaku pembunuhan calon pendeta cantik Melinda Zidemi di Mapolda Sumsel saat Jumat sore pukul 15.00 WIB.
Baca: Pembunuhan Calon Pendeta Melinda Zidemi Diduga Bermotif Dendam
Dua Pelaku Ditembak
Sebelumnya, dua pelaku pembunuh calon Pendeta Melinda Zidemi ditembak kakinya oleh polisi karena berusaha kabur.
Nang dan Han kedua tersangka ini dibawa ke RS Bhayangkara Palembang untuk dirawat, Kamis (28/3/2019) malam.
Video saat keduanya dibawa ke RS Bhayangkara dan diinterogasi polisi dipublish akun instagram @palembang_bedesau.
Dari tayangan video itu terdengar seorang tersangka Han menangis meraung karena kesakitan, sementara temannya Nang saat itu sedang diinterogasi.
"Tahan-tahan kata seorang pria pada tersangka yang saat itu menangis".
"Untung kau masih hidup," kata pria itu lagi.