Kisah Pengukuhan Toto Santoso Jadi Raja Keraton Agung Sejagat yang Digelar di Candi Arjuna Dieng
Riwayat Keraton Agung Sejagat (KAS) berakhir seiring ditangkapnya sang raja dan permaisuri, Toto Santoso dan Fanny.
Editor: Hendra Gunawan
Toto dan Dyah yang sebelumnya tampak gagah dengan pakaian kerajaan di hadapan ratusan pengikutnya, kini terlihat lemah dengan baju tahanan.
Kelompok ini sebenarnya telah eksis cukup lama. Sebelum viral di Pogung Jurutengah, Toto dan ratusan pengikutnya ternyata pernah melaksanakan kegiatan ala kerajaan di dataran tinggi Dieng, beberapa bulan lalu.
Kepala UPTD Objek Wisata Dieng Aryadi Darwanto mengatakan Toto dan pengikutnya pernah menggelar kegiatan di Dieng. Ia pun menyebut acara itu legal karena telah mendapatkan izin dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB).
Pusat kegiatan bernuansa budaya itu berada di komplek Candi Arjuna Dieng. "Itu mereka izin. Acaranya di kompleks candi," katanya.
Kehadiran ratusan orang dari luar kota yang berpakaian ala kerajaan itu sontak sempat meramaikan kawasan wisata Dieng. Prosesi pengukuhan itu sekaligus memeringati 1000 tahun masa keemasan Dinasti Sanjaya.
Prosesi kirab diawali dengan ritual pengambilan air suci di tuk Bimalukar Desa Dieng Wetan.
Ratusan peserta lantas mengarak gunungan dari tuk Bimalukar menuju komplek candi Arjuna dengan berjalan kaki.
Alunan musik khas mengiringi perjalanan mereka ke candi. Di sana, panitia acara telah menyiapkan panggung lengkap dengan penerangan dan sound system untuk pengukuhan sang raja.
Menariknya, penyiar (announcer) acara itu menggunakan dua bahasa (bilingual), Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
"Warga juga ada yang menyaksikan, cuma nggak sampai selesai," katanya.
Aryadi mengatakan, ia sempat merasa janggal dengan pakaian yang mereka kenakan. Ia mulanya membayangkan peserta acara itu akan mengenakan pakaian adat Jawa seperti umumnya peserta gelaran budaya.
Ia tak menyangka desain pakaian yang mereka kenakan lain dari biasa. Selebihnya ia tak menemukan keanehan berarti dalam prosesi yang mereka jalani.
Mereka bahkan berdoa untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia. Mereka juga menyanyikan lagu mars yang syair dan pesan di dalamnya cukup bagus.
Mereka mempercayai akan datang masa keemasan kembali seperti zaman kerajaan dulu. Acara itu berlangsung hingga dini hari.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.