Bentrok TNI-Polri di Tapanuli Utara Berakhir Saling Memaafkan, Polsek Rusak Segera Diperbaiki
Bentrok terjadi karena kesalahpahaman, saat polisi mengatur lalu lintas akibat terjadinya kecelakaan tunggal yang dialami mobil truk.
Editor: Dewi Agustina
Ia memastikan kondisi saat ini sudah kondusif. Dan atas kejadian itu pihaknya sudah melakukan tindakan pencegahan agar peristiwa itu tidak membesar.
"Saya sangat menyesali dengan kejadian ini, saya selaku pagdam menyampaikan permohonan maaf tidak hanya kepada Kapolda tapi juga kepada semua masyarakat," katanya dikutip dari Kompas TV, Jumat.
Ia yakin, bentrokan yang terjadi adalah oknum, bukan secara institusi.
"Secara intitusi seharusnya dan sudah menjadi kewajiban kita terus menjaga solidaritas dan sinergitas," tegasnya.
Tentara akan Diberi Sanksi, Pengobatan Polisi Ditanggung TNI AD
Konflik TNI-Polri di Jalan Lintas Sumatera Sipirok- Trutung, Kecamatan Pahae Jahe, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), didamaikan dua pimpinan instansi, Jumat (28/2/2020).
Pejabat TNI-Polri melakukan mediasi di Mapolres Taput.
Baca: Kabar Duka dari Nagita Slavina, Istri Raffi Ahmad Nangis-nangis Sudah Hamil 1 Bulan tapi Keguguran
Baca: Kenalan dengan Pierre Coffin, Kreator Karakter Minions, Simak 5 Fakta Putra dari NH Dini
Pertemuan dipimpin Danrem 023/KS (Kawal Samudra) Kol Inf Tri Saktiyono diikuti Kapolres Taput AKBP Horas Marasi Silaen beserta Dandim 0210/TU Letkol Czi Roni Agus Widodo dan Danyon Letkol Sihombing.
Pertemuan dimulai sejak pagi hingga pukul 15.30 WIB.
Kol Inf Tri Saktiyono menyampaikan pada mediasi kedua belah pihak yakni anggota Batalyol 123 dan anggota Polres Taput telah dipertemukan.
Atas kejadian tersebut Danrem menyatakan akan memberikan sanksi tegas sesuai kode etik TNI terhadap anggotanya.
Dia mengakui persoalan dipicu atas kesalah pahan antara Danki TNI AD Lapo Gambiri dengan Personel Polres Taput.
Atas insiden ini korban tercatat hingga 6 orang, termasuk satu warga sipil.
Kata Danrem Kantor Polsek Pahae Julu yang rusak akan diperbaiki bersama.
Demikian juga dengan para korban pengobatannnya akan ditanggung TNI AD.
Terpisah Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra di Gedung Bareskrim, Jakarta Selatan, Jumat (28/2/2020) mengatakan Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Sumut telah memeriksa tiga anggota Polri terkait bentrok antara anggota kepolisian dan TNI yang terjadi di Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Kamis (27/2/2020) siang.
Baca: Nagita Slavina Keguguran setelah Hamil 1 Bulan, Telepon Nangis Malam Hari, Raffi Ahmad: Belum Rezeki
Baca: BCL Nyanyi Lagu Aku Tak Mau Sendiri setelah Ashraf Tiada, Bergetar saat Ucap Kirim Aku Malaikatmu
"Tiga orang sementara (yang diperiksa), perwira dulu, kapolsek dengan pelaksananya," ujar Asep seperti dilansir kompas.com.
Asep mengatakan bahwa TNI dan Polri telah sepakat untuk menyelesaikan polemik tersebut melalui mekanisme internal di masing-masing institusi.
Polri menelusuri peristiwa tersebut melalui Bidang Propam.
Sementara itu, TNI melalui Polisi Militer (Pom) TNI.
"Sudah ada komitmen bahwa persoalan ini akan diselesaikan secara internal," kata dia.
Menurut dia, insiden itu terjadi akibat kesalahpahaman saat sedang terjadi kemacetan lalu lintas.
Namun, Asep enggan membeberkan penyebab kesalahpahaman tersebut.
Untuk saat ini, ia memastikan bahwa situasi sudah normal kembali. Selain itu, petinggi TNI-Polri yang berada di daerah tersebut terus melakukan upaya rekonsiliasi.
Sebelumnya, Dandim 0210/TU Letkol Czi Roni Agus Widodo melalui Pasintel Kapten Ctp Sodogoron Situmorang kepada tribunmedan.com mengatakan, insiden itu terjadi karena dipicu oleh kesalahpahaman.
Kejadian tersebut kata Pasiintel, telah ditangani dan dilakukan langkah-langkah persuasif.
Saat ini Koramil dari Pahae Jae dan Pahae Julu telah ditempatkan membantu pengamanan dan penjagaan di Polsek Pahae Jae dan Pahae Julu.
Pasiintel meminta agar semua pihak menahan diri dan tidak terprovokasi dalam menanggapi kejadian siang tadi.
Untuk langkah pencegahan terjadinya bentrok susulan, Batalyon 123 menerapkan pencabutan izin keluar prajurit untuk sementara.
"Semua prajurit diam di Batalyon tidak boleh ke luar barak dan izin keluar dicabut, sementara," terang Pasintel.
Saat ini dilakukan upaya perdamaian mualai dari tingkat paling bawah sampai tingkat pimpinan.
Wadan Yon/ 123 dan Pasiintel dari Tapsel telah turun ke Kompi di Lapo Gambiri dan mengambil alih pimpinan.
Disebutkan Pasiintel, Danyon dan Dandim yang seyogianya mengikuti Rapim di Kodam I Bukit Barisan hari ini terpaksa kembali ke Taput untuk menyelesaikan masalah tersebut. (jun-t ribun-medan.com/kompas.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul TERKINI 6 Fakta Bentrok TNI-Polri, Perintah Pangdam I Bukit Barisan Perbaiki Polsek,Kondisi 6 Polisi