Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pesan Mengharukan Dr Deny Dwi Yuniarto Sebelum Gugur, Ayah Bundanya Juga Wafat Karena Covid-19

Seorang dokter di Madura, Jawa Timur meninggal dunia setelah kedua orang tuanya juga meninggal

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Pesan Mengharukan Dr Deny Dwi Yuniarto Sebelum Gugur, Ayah Bundanya Juga Wafat Karena Covid-19
istimewa
Ucapan duka keluarga besar IDI Jatim untuk dua dokter di Madura yang gugur terpapar covid-19. Dokter Deny meninggalkan pesan menyentuh saat dirujuk ke Surabaya. 

Tiga hari sebelum dokter Deny, ibu kandungnya juga meninggal dunia karena diserang Covid-19.

Sebelum kematian ibu kandungnya, ayah kandung dokter Deny yang merupakan perawat senior di RSUD Sampang, juga meninggal dunia, Minggu (7/6/2020).

Saat ini, istri almarhum dokter Deny bersama dengan anak semata wayangnya yang masih berusia 1 tahun, tengah menjalani isolasi di RSUD Sampang, setelah terkonfirmasi positif Covid-19.

"Kami betul-betul berduka, karena keluarga besar dr D merupakan tenaga medis di Kabupaten Sampang yang sama-sama berjuang untuk melawan Covid-19, namun harus gugur karena terserang Covid-19," ujar Juru Bicara Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Sampang, Juwardi, saat dihubungi Kompas.com, Senin.

Ketua IDI Jatim Ungkap Penyebabnya

Selain Dokter Deny, ada dokter lain dari Madura yang meninggal dalam status PDP Covido-19, yakni dr H Dibyo Hardianto.

Terkait hal itu, Sutrisno Ketua IDI Jawa Timur (Jatim) mengatakan, jika dr Deny dinyatakan meninggal karena terkonfirmasi virus corona.

BERITA TERKAIT

Dokter Hardianto, tutup usia dengan memiliki gejala klinis yang mengarah pada positif virus corona.

"Jadi memang satu sdh terkonfrim yang satu swabnya belum keluar tapi gejala klinis mengarah ke Covid-19," kata Sutrisno saat dihubungi, Senin (15/6/2020).

Lebih lanjut, kata Sutrisno, tiga hari lalu, kedua dokter sempat menjalani perawatan intensif. Ia pun menduga dua dokter tersebut bisa terpapar karena keduanya setiap hari berhubungan dengan pasien penderita Covid-19.

"Kan setiap hari dua dokter itu memberi pelayanan pasien Covid-19. Otomatis selama memberi pelayanan itu mereka tertular," ucapnya.

Belakangan, dokter dikabarkan banyak yang tertular Covid-19 setelah menangani pasien positif. Saat ini di Jatim sudah ada 57 orang. Bahkan yang meninggal sudah 8 jiwa.

Saat disinggung apa penyebabnya, Sutrisno mengatakan bahwa, transmisi penularan di Jatim masih dinilai masih terlampau tinggi.

"Memang tingkat kematian di Jatim tinggi sekitar 8,3 persen. Artinya transmisi lokal di level masyarakat itu masih banyak. Kita tidak lihat kan ada orang tanpa gejala atau gejala ringan, sedang masih banyak dan itu mereka beredar sehingga menularkan kemana-mana juga. Jadi kalau masyarakat tidak protokol kesehatan penularan tambah tinggi jadi makin banyak mengalir ke rumah sakit dan itu yang bikin tenaga kesehatan makin kewalahan," jelasnya.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas