Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Balita di Banten Masih Terbiasa Diberi Susu Kental Manis

Sampai saat ini kebiasaan minum kental manis sebagai susu oleh anak terutama balita masih banyak ditemukan di Provinsi Banten.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Balita di Banten Masih Terbiasa Diberi Susu Kental Manis
Shutterstock
Ilustrasi anak balita minum susu. 

Tak berbeda jauh dengan Jumsinah, Irawati (29 th) mengakui ketiga anaknya minum kental manis sejak usia belum genap 1 tahun. Ia sendiri mengetahui kental manis bukan susu untuk anak. Namun karena sudah terbiasa, Jumsinah enggan mengganti susu anaknya.

“Tau sih, ga boleh buat anak. Tapi kan dulu kita nontonnya TV, di TV katanya itu (kental manis *red) buat susu anak ya, ya udah biarin aja,” ujar ibu rumah tangga ini pasrah.

Bagi beberapa Ibu, tidak memberikan susu untuk anaknya adalah sesuatu yang membuatnya malu. Sehingga Ibu terpaksa memberikan kental manis yang murah dan lumrah di lingkungan masyarakat. Ibu merasa anaknya sehat-sehat saja, faktanya tubuhnya kurus dan kulit gatal-gatal.

Di Kecamatan Cisata, Sumiyati memberikan kental manis untuk anaknya Nadhifa (3) sejak usia 1,6 tahun atau sejak lepas ASI.

Anak dari Meliyana berusia 3 tahun, setiap 1,5 jam selalu minta dibuatkan kental manis, rasa coklat. Tubuhnya tampak lebih berisi dari teman-teman sebayanya. Meliyana juga merasa khawatir, pasalnya di lingkungannya pernah terjadi anak usia TK menderita diabetes karena konsumsi minuman berpemanis dan dirawat di Rumah Sakit.

Beralih di Kecamatan Labuan, Bu Novi Damayanti, 1 Bulan habiskan 4 Kaleng SKM Gold untuk anaknya. Awalnya tidak mengakui bahwa ia memberikan kental manis hingga Tim YAICI berbicara melakukan pendekatan akhirnya ia mengakuinya.

Selain kurangnya edukasi, pernikahan dini menjadi salah satu faktor minimnya penerapan literasi gizi pada anak. Putri (19) menikah dari usia 16 tahun.

Berita Rekomendasi

Memiliki anak, Aulia (2) sudah mengkonsumsi kental manis sejak usia 1 tahun, ia diberikan kental manis karena saran dari saudara.

Dalam hal garda terdepan kesehatan masyarakat Ibu dan anak berada di tangan kader posyandu yang harus memiliki pengetahuan kesehatan keluarga.

Edukasi kepada kader posyandu akan berdampak pada kesehatan ibu dan anak di lingkungannya.

"YAICI mendukung program pemerintah dalam merevitalisasi Posyandu demi tujuan baik untuk kesehatan masyarakat Indonesia. Kader menjadi harapan bagi masyarakat," katanya.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas