News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemindahan Ibu Kota Negara

Batal Inves di IKN, Nama Bos SoftBank Langsung Dihapus dari Dewan Pengarah

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemimpin Utama dan pemilik Softbank Group, Masayoshi Son.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan berujar bahwa SoftBank bakal menjadi investor pembangunan IKN Nusantara.

Luhut berkata investasi yang ingin ditanamkan oleh SoftBank sebesar 100 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 1.400 triliun dikutip dari Tribunnews.

Ia merasa kaget dengan nilai investasi bombastis tersebut. Pernyataan Luhut tersebut langsung ditepis oleh Masayoshi Son.

Ia mengatakan belum menentukan nilai investasi dalam rencana pembangunan IKN baru di Indonesia pada saat itu.

Son juga menyatakan pihaknya baru mendiskusikan potensi pembangunan ibu kota baru di Kalimantan Timur dan mengaku tertarik dengan konsep kota pintar ibu kota baru tersebut.

“Kami belum memutuskan angkanya, kami baru mendiskusikannya, potensi-potensinya,” ujar Masayoshi setelah bertemu dengan Presiden Jokowi pada 10 Januari 2020.

Ia kembali menegaskan dalam pertemuan dengan Jokowi, kedua pihak sama sekali tidak mendiskusikan penanaman modal pembangunan IKN baru.

“Kami tidak mendiskusikan angka pasti. Tapi diskusi soal konsep kota pintar dengan teknologi baru, kota hijau, dan juga pengembangan AI.”

“Itu yang saya tertarik untuk dukung,” jelas Son.

Luhut juga mengaku tak kaget SoftBank mundur dari rencana awal akan berinvestasi di proyek Ibu Kota Negara (IKN), Kalimantan Timur. 

"Kalau SoftBank dari awal sudah mundur dia, sejak sahamnya drop. Kemudian dia punya vision fund, fund-nya tidak jadi ditaruh di Saudi, tidak jadi ditaruh di Abu Dhabi. Jadi dia tidak ada (dana), yasudah off,” ujar Luhut, Jakarta, Selasa (15/3/2022).

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan 

Menurutnya, pemerintah saat ini sedang mengejar dana yang awalnya ke Softbank sebesar 100 miliar dolar AS, dan tidak berjalan untuk ditarik berinvesrasi di IKN. 

"Kami coba ambil dari Saudi dan Abu Dhabi," paparnya.

Luhut menjelaskan, meski SoftBank mundur jadi investor di IKN, tetapi Indonesia mendapatkan komitmen investasi dari Abu Dhabi dan Saudi Arabia. 

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini