Lainnya juga terluka. "Hati saya hancur hari ini," kata Inspektur Hal Harrell dari Kepolisian Uvdale menahan air mata saat konferensi pers di Uvdale Selasa (24/5/2022) malam.
“Kami adalah komunitas kecil dan kami membutuhkan doa Anda untuk melewati ini,” lanjutnya. Gubernur Texas Greg Abbott mengatakan penembaknya sudah mati dan diyakini dibunuh petugas.
Penembak bertindak sendiri, kata Pete Arredondo, Kepala Polisi Distrik Sekolah Independen Uvalde.
"Apa yang terjadi di Uvalde adalah tragedi mengerikan yang tidak dapat ditoleransi di negara bagian Texas," kata Greg Abbott.
Dua rumah sakit di daerah itu merawat mereka yang terluka dalam penembakan itu.
Rumah Sakit Uvalde Memorial mengatakan kepada The Texas Tribune mereka telah menerima 13 anak-anak dan satu orang dewasa dari ambulans dan bus.
Dua pasien tiba di rumah sakit meninggal. Sejak saat itu, dua anak telah dipindahkan ke San Antonio untuk perawatan, sementara satu anak sedang dalam proses transfer.
University Health di San Antonio mengatakan sedang memberikan perawatan untuk dua pasien yang terkait dengan penembakan itu. Wanita berusia 66 tahun dan gadis 10 tahun dalam kondisi kritis.
Abbott mengidentifikasi penembak sebagai Salvador Ramos, seorang warga Uvalde berusia 18 tahun.
Kata gubernur, pria itu meninggalkan kendaraannya dan memasuki Robb Elementary dengan pistol dan mungkin senapan serbu. Penembakan dimulai sekitar pukul 11.32.
Abbott juga mengatakan Ramos dilaporkan menembak neneknya sebelum pergi ke sekolah. Tidak ada rincian lain yang segera tersedia pada penembakan itu.
Uvalde berjarak sekitar 85 mil sebelah barat San Antonio. Presiden Joe Biden telah diberitahu tentang penembakan itu dan telah berbicara dengan Abbott.
Robb Elementary memiliki siswa kelas dua, tiga dan empat. Sekolah tersebut memiliki 535 siswa pada tahun ajaran 2020-2021.
Kebanyakan dari mereka keturunan Hispanik dan dianggap kurang mampu secara ekonomi. Uvalde sendiri adalah kota yang didominasi orang Hispanik.