Meskipun lebih banyak konvoi bantuan berhasil melewati satu titik perbatasan ke daerah yang paling terpukul bencana tersebut, Saloomey mengatakan para kritikus berpendapat bantuan itu terlalu sedikit dan terlalu lambat.
Baca juga: Bayi Suriah yang Lahir di Bawah Puing Bangunan Diberi Nama Aya, Artinya Keajaiban
“Mayoritas [orang yang kehilangan tempat tinggal akibat gempa] berada di daerah yang tidak dikuasai pemerintah Suriah, di mana orang-orang telah terlantar akibat perang bertahun-tahun,” katanya.
PBB kembali mengeluarkan 25 juta dolar AS dalam dana darurat untuk Suriah pada Jumat (10/2/2023), sehingga totalnya sejauh ini menjadi 50 juta dolar AS, kata Saloomey.
"Tetapi tim penilai sekarang berada di lapangan dan kebutuhan diperkirakan jauh melebihi itu," ungkap Saloomey.
Konflik di Suriah dimulai pada 2011 dengan penindasan brutal terhadap aksi protes damai, hingga menarik kekuatan asing dan kelompok bersenjata.
Hampir setengah juta orang telah terbunuh, dan konflik tersebut telah memaksa sekitar setengah dari populasi sebelum perang di negara itu meninggalkan rumah mereka, dengan banyak warga Suriah mencari perlindungan di Turki.