Pendukung kelompok ini percaya bahwa pengorbanan tersebut dianggap sebagai puncak dari ritual tersebut dan keberhasilan dalam membangun landasan moral dan material dari pembangunan kembali kuil ketiga yang mereka yakini berada di lokasi Masjid Al-Aqsa saat ini.
Untuk menghadapi lemahnya respons dan partisipasi warga Israel terhadap seruan penyembelihan kurban di Masjid Al-Aqsa ini, kelompok “Kembali ke Bukit Bait Suci” menawarkan imbalan uang yang tahun ini mencapai 50.000 shekel (lebih dari 13.000 dolar) bagi mereka yang mampu menyembelih kurban persembahan di lokasi kompleks masjid.
Seruan untuk melakukan penyembelihan terfokus pada malam Paskah Yahudi, khususnya pada Senin malam, 22 April, pukul 10:30 waktu Yerusalem, meskipun faktanya Masjid Al-Aqsa ditutup pada waktu tersebut.
Karena diperkirakan akan terjadi penutupan komplesk masjid, kelompok Yahudi ekstremis ini diduga akan mencoba melakukan penyembelihan hewan kurban di depan pintu kompleks masjid, atau menunda upaya tersebut hingga Selasa pagi.
Teks salah satu undangan berbunyi: “Kami menyerukan kepada seluruh umat Israel untuk mengambil seekor kambing atau domba yang berumur sampai satu tahun dan membawa persembahan ke Bukit Bait Suci dengan harapan kami dapat menyembelihnya dengan benar pada tahun ini," bunyi undangan tersebut dikutip Khaberni.
Seruan Hamas
Guna mencegah aksi-aksi pemukim Yahudi ektremis Israel, termasuk gelaran sayembara ini, kelompok pembebasan Palestina, Hamas sebelumnya sudah menyerukan agar warga Palestina berduyun-duyun mendiami Masjid Al-Aqsa sedari Jumat hingga Senin depan.
Gerakan Pembebasan Palestina, Hamas menyerukan warga Palestina untuk berkumpul di Masjid Al-Aqsa dan beri-iktikaf mulai salat Jumat hari ini hingga Senin untuk membela Al-Aqsa dan menggagalkan rencana pemukim Israel.
Gerakan tersebut menyebut, seruan tersebut dikeluarkan untuk mencegah niatan warga Yahudi Israel untuk merayakan Hari Passover (Paskah Yahudi) di masjid suci ketiga umat muslim di dunia tersebut.
Baca juga: Hari Paskah Yahudi, Anggota Knesset Israel Serukan Pembangunan Kuil Ketiga di Lokasi Masjid Al Aqsa
“Seruan untuk mencegah rencana musuh Zionis dan geng pemukim ekstremisnya serta kelompok Kuil untuk menodai halaman Al-Aqsa dan melakukan ritual pengorbanan di dalamnya pada hari Minggu dan Senin mendatang,” bunyi seruan Hamas.
Hamas juga memuji aksi-aksi massa di Tepi Barat yang diduduki, wilayah Palestina yang diduduki pada tahun 1948, dan warga Palestina yang tersisa di Al-Quds dan sekitarnya yang “membuktikan bahwa mereka adalah garis pertahanan pertama [untuk Masjid Al-Aqsa].”
Baca juga: Tepi Barat Makin Mirip Gaza: 9 Tentara Israel Roboh di Tulkarm, Blokade Total Obat, Air, dan Makanan
Gerakan ini juga memuji komitmen Palestina terhadap jalan perjuangan dan pengorbanan, dan menyatakan dukungannya terhadap upaya berkelanjutan mereka untuk menjaga dan mempertahankan al-Quds dan Al-Aqsa, sambil tetap teguh melawan upaya pemerintah pendudukan yang menindas dan para pelaku kejahatan perang, khususnya Itamar Ben-Gvir.
Baca juga: Ratusan Yahudi Ekstremis Serbu Masjid Al-Aqsa, Yordania Ngamuk, Ben Gvir Ingin Ubah Status Quo
Hamas menyerukan negara-negara dan masyarakat bebas di seluruh dunia untuk menggunakan segala bentuk solidaritas dan dukungan untuk al-Quds, Al-Aqsa, dan Gaza dan untuk mendukung perjuangan sah rakyat Palestina sampai agresi dihentikan, hak-hak diperoleh, dan Tanah dan tempat suci Palestina dibebaskan.
Anggota Knesset Serukan Pembangunan Kuil Ketiga
Respons Hamas ini merujuk pada pernyataan seorang anggota parlemen Israel, mewakili sayap kanan, pada Kamis menyerukan pembangunan “kuil ketiga” untuk menggantikan kompleks Masjid Al-Aqsa di al-Quds yang diduduki, menurut Anadolu Agency.
Yitzhak Pindrus, anggota Partai Persatuan Torah Yudaisme yang ekstrem, menyatakan keinginannya agar semua orang Yahudi berkumpul di al-Quds Senin depan untuk melakukan pengorbanan Paskah Yahudi.