“Biarkan musuh menunggu kita di medan perang," sambungnya.
Hizbullah menembakkan rentetan roket besar-besaran ke Israel utara, yang semakin meningkatkan ketegangan karena nasib rencana gencatan senjata di Gaza yang didukung secara internasional berada dalam ketidakpastian.
Sementara itu, Abdullah (55) tewas dalam serangan udara pada Selasa (11/6/2024) malam.
Pada Rabu sore, peti matinya dibawa ke markas Hizbullah di Beirut selatan.
Baca juga: Israel Sebabkan 8.000 Anak Balita Alami Malnutrisi, 3.000 Anak Berisiko Segera Meninggal Kata WHO
Ratusan pendukung Hizbullah dan pejabat senior kelompok militan menghadiri upacara tersebut.
Jenazah lalu dibawa untuk dimakamkan di kampung halaman Abdullah di Aadschit.
“Wajar jika Abu Taleb menjadi target permanen,” kata Saffieddine.
Ia menambahkan bahwa Abdullah telah mengambil bagian dalam operasi militer Hizbullah termasuk perang Israel-Hizbullah selama 34 hari pada tahun 2006.
Seorang pejabat Hizbullah mengatakan kepada Associated Press bahwa Abdullah bertanggung jawab atas sebagian besar front Lebanon-Israel, termasuk wilayah yang menghadap Kota Kiryat Shmona di Israel, yang berulang kali diserang oleh Hizbullah dalam beberapa hari terakhir.
Pejabat tersebut, yang tidak berwenang berbicara kepada media dan berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan Abdullah telah bergabung dengan Hizbullah beberapa dekade lalu dan mengambil bagian dalam serangan terhadap pasukan Israel selama 18 tahun pendudukan mereka di Lebanon selatan yang berakhir pada Mei 2000.
Pejabat Hizbullah lainnya, yang berbicara tanpa menyebut nama sesuai dengan peraturan, mengatakan Abdullah adalah komandan Unit Nasr kelompok tersebut yang bertanggung jawab atas bagian selatan Lebanon yang dekat dengan perbatasan Israel.
Sebagai informasi, baku tembak antara Hizbullah dan pasukan Israel semakin intensif dalam beberapa hari terakhir, menyebabkan banyak kebakaran hutan di kedua sisi perbatasan.
Baca juga: Hamas Tuduh Antony Blinken Berusaha Bebaskan Israel dari Tuduhan Halangi Gencatan Senjata di Gaza
Hizbullah merupakan sekutu Hamas, yang hampir setiap hari saling baku tembak dengan pasukan Israel sejak perang Gaza dimulai, yang dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Hizbullah mengatakan bahwa mereka hanya akan berhenti jika ada gencatan senjata di Gaza. Hal ini telah menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya kebakaran regional.
Kini, setidaknya 37.232 orang tewas dan 85.037 luka-luka dalam perang Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Revisi jumlah korban tewas di Israel akibat serangan Hamas mencapai 1.139 orang dengan puluhan orang masih ditawan di Gaza.
(oln/khbrn/jfeed/*)