Penampilan menteri kontroversial tersebut sebenarnya juga memicu reaksi marah dari beberapa pengunjung pantai.
Hal ini terjadi lantaran Ben Gvir dinilai kontroversial karena aksi provokasinya yang ingin mengubah Kompleks Al Aqsa sebagai pusat kegiatan Kaum Yahudi.
Selain itu, banyak warga Israel menilai Ben Gvir sebagai sosok biang kerok yang menggagalkan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dengan Hamas.
Karena alasan berikut, beberapa warga yang berada di Pantai Geula pada saat itu bahkan meneriakki ben Gvir dengan julukan "pembunuh".
Dari sejumlah warga yang melakukan protes tersebut, sosok Noa Goldenberg lah yang akhirnya ditangkap karena dirinya turut melempar pasir ke arah Ben Gvir.
Rekaman di media sosial menunjukkan petugas berjalan menuju Noa Goldenberg untuk melakukan penangkapan setelah beberapa pasir basah tampaknya dilemparkan ke arah sang menteri.
Aksi penangkapan ini menjadi semakin kontroversial setelah kepolisian Tel Aviv tak mau mengungkapkan lokasi Noa kepada keluarganya setelah beberapa jam menjalani interogasi.
Menurut Ynet, Sosok Noa kabarnya bolak balik dibawa ke Kantor Polisi Tel Aviv dan Lapas Neve Tirtza, karena "berkas yang cacat," sebelum akhirnya ia dikirim kembali ke penjara.
Penanggapi hal tersebut, Para aktivis anti-pemerintah, bersama dengan anggota Knesset dari sejumlah tokoh oposisi berkumpul di penjara pada Jumat malam untuk menuntut pembebasan Goldenberg.
Di aksi protes tersebut, tampak hadir pula tokoh oposisi dari Partai Buruh, Naama Lazimi dan anggota Knesset, Yesh Atid Vladimir Beliak,
Dalam kesempatan tersebut, Beliak juga memprotes Kepolisian Tel Aviv yang terlalu memihak kepada Ben Gvir dibandingkan masyarakatnya sendiri.
"Sebagian besar polisi telah jatuh di bawah kendali sosok kriminal Ben Gvir." cuitnya di X.
Beliak menilai langkah kepolisian yang menangkap Noa ini sebagai salah satu upaya dari Ben Gvir untuk membungkam publik.
"Ben Gvir melakukan ini kepada Noa karena dia ingin kalian takut. Maka dari itu Jangan takut," tulisnya.
"Bersama kita punya kekuatan. Kita punya sandera yang harus dibawa pulang. Kita punya negara yang harus diselamatkan," pungkas Beliak
(Tribunnews.com/Bobby)