TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kritikan pedas atau dukungan terkait gugatan batas usia capres dan cawapres di Mahkamah Konstitusi (MK) masih menjadi perbincangan hangat.
Gugatan itu disebut-sebut untuk memberi jalan putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Isu pencalonan Gibran sebagai cawapres Prabowo ini dinilai sebagai gejala politik dinasti.
Menanggapi hal tersebut, ekonom sekaligus mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu geram dengan upaya Jokowi membangun dinasti politik.
Hal tersebut disampaikan Rizal Ramli lewat status twitternya @RamliRizal pada Rabu (11/11/2023).
Dalam postingannya, dirinya mengungkapkan banyak pendukung Jokowi yang kini merasa kecewa.
Mereka yang fanatik terhadap Jokowi katanya kecewa dengan upaya Jokowi yang kini membangun kerajaan bisnis dan politik yang melibatkan kedua putra dan menantunya.
Diketahui, menantu Jokowi, Bobby Nasution didukung hingga menjabat sebagai Wali Kota Medan dan Putra Bungsunya, Kaesang Pangarep pun kini ikut berpolitik dan langsung menjadi Ketua Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Terakhir, putra pertama Jokowi, Gibran Rakabuming Raka yang kini menjabat sebagai Wali Kota Solo disodorkan maju sebagai Cawapres Prabowo Subianto.
Gibran didorong ikut Pilpres lewat gugatan yang dilayangkan kepada Mahkamah Konstitusi (MK) terkait syarat usia Capres-Cawapres.
Gugatan tersebut diyakini Rizal Ramli akan menjadi jalan Gibran maju sebagai Cawapres Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024.
"Banyak teman2 Jokower fanatik, termasuk dari kalangan bisnis, yg kecewa berat dgn Jokowi karena membangun kerajaan bisnis dan politik dgn cara2 instan!" tulis Rizal Ramli.
"Anak2 mereka wajibkan mulai dari pabrik. Lebih brutal dan vulgar dari Orba," jelasnya.
"Kok nasib rakyat dan bangsa dipermainkan dgn anak2 bawang tidak berkwalitas, KKN pulak!" tegasnya.