News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

PAN Bantah Tudingan Djarot yang Sebut Zulkifli Hasan Pernah Usulkan Ide Jabatan Presiden 3 Periode

Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi. PAN pada saat itu menyampaikan aspirasi masyarakat terkait kemungkinan penundaan pemilu karena Covid-19.

Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (Waketum PAN) Viva Yoga Mauladi, merespons soal pernyataan Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat yang menyatakan terdapat beberapa elite parpol yang mengusulkan ide jabatan presiden 3 periode.

Dalam pernyataannya, Djarot menyebut, salah satu elite parpol yang menyinggung jabatan presiden 3 periode adalah Ketua Umum PAN sekaligus Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan alias Zulhas.

Merespons hal itu, Viva Yoga membantah kalau PAN termasuk Zulhas pernah mengusulkan ide tersebut.

Baca juga: PDIP Bongkar Sederet Elite Politik yang Diduga Punya Ide Presiden 3 Periode dan Penundaan Pemilu

"PAN tidak pernah mengusulkan jabatan presiden 3 periode. Bisa di cek di jejak digital," kata Viva Yoga saat dimintai tanggapannya, Selasa (31/10/2023).

Kata dia, yang disuarakan oleh PAN kala itu adalah menyampaikan aspirasi masyarakat terkait kemungkinan penundaan pemilu karena Covid-19.

Tak hanya itu, adanya dampak perang Rusia dan Ukraina beberapa waktu lalu juga digadang memberikan dampak termasuk harga pangan.

"PAN waktu itu menyuarakan aspirasi masyarakat yang menawarkan bagaimana kalau pemilu ditunda beberapa bulan karena alasan recovery pasca Covid 19, dampak perang Rusia dan Ukraina yang mempengaruhi harga pangan," kata Viva Yoga.

Akan tetapi saat itu, masyarakat kembali menyatakan tidak setuju kalau pemilu ditunda atau bahkan menambah jabatan 3 periode.

Alhasil kata dia, PAN saat itu menyatakan mengikuti apa yang menjadi suara dari masyarakat.

"Tetapi sebagian besar masyarakat tidak setuju, maka kami ya mengikuti suara rakyat," kata Viva Yoga.

Sejatinya, PAN kata Viva Yoga berupaya untuk menjadi jembatan atau aspirasi dari masyarakat.

Atas hal itu, pihaknya akan terus melakukan proses dialektika demi kepentingan negara melalui apa yang diinginkan oleh masyarakat.

"PAN ingin menjadi jembatan yang menghubungkan aspirasi rakyat dengan kepentingan negara. Perlu proses komunikasi dan dialektika. Itulah fungsi partai sebagai alat agregasi kepentingan rakyat," tukas dia.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini