TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejak Pemerintah Arab Saudi mencabut status suspend penerbangan Indonesia yang dibarengi dengan dibukanya kembali sistem visa umrah Indonesia, Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) bersama lintas asosiasi dan Kementerian Agama (Kemenag) terus berkoordinasi menyambut penyelenggaraan umrah di masa pandemi.
Di antaranya menginisiasi dan turut serta dalam keberangkatan Tim Advance Mitigasi Sistem Umrah pada 23 Desember 2021 lalu.
"Keberangkatan tim ini bagian dari ikhtiar kita sebagai asosiasi penyelenggara umrah dalam rangka mempelajari langsung teknis dan setiap tahapan pelaksanaan umrah dengan segala aturan dan protokol kesehatan di tengah pandemi," kata Ketua Umum AMPHURI Firman M Nur dalam sambutannya di webinar series ke tiga yang diselenggarakan AMPHURI, Sabtu (8/1/2022).
Firman mengatakan, AMPHURI sebagai asosiasi dan menjadi bagian dari Tim Advance, merasa perlu untuk memberangkatkan 84 pimpinan Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) AMPHURI untuk melakukan uji coba umrah pada 30 dan 31 Desember 2021.
"Meskipun pada akhirnya langkah kami dinilai off side oleh Pemerintah. Namun perlu diketahui sejatinya semua itu dilakukan demi nama baik bangsa dan negara di mata dunia internasional, khususnya Saudi yang telah memberi kesempatan kepada Indonesia untuk berumrah kembali," ujarnya.
"Kami mengapresiasi kepada 84 pimpinan PPIU anggota AMPHURI yang mau berbagi waktu, tenaga dan biaya di tengah kesulitan untuk bergabung dalam tim uji coba umrah. Di mana dari tim uji coba ini tujuan untuk memberikan masukan kepada pemerintah bagaimana tata laksana umrah yang aman dan nyaman serta sesuai protokol kesehatan yang diberlakukan Saudi maupun Indonesia," katanya.
Baca juga: Kemenag Minta Jemaah Umrah Indonesia Taati Prokes di Arab Saudi
Firman menegaskan, termasuk dalam kegiatan webinar seri ke tiga pada Sabtu (8/1/2022) ini merupakan bentuk kontribusi nyata AMPHURI untuk membantu pemerintah dalam sosialisasi dan edukasi kepada penyelenggara umrah maupun masyarakat muslim terkait umrah di masa pandemi.
"Dan Alhamdulillah, pemerintah secara resmi pada hari ini Sabtu 8 Januari telah memberangkatkan jamaah umrah. Tentu ini semua hasil dari ikhtiar semua pihak," katanya.
Jika di webinar dua seri sebelumnya, AMPHURI menghadirkan para lima Tim Advance Umrah yang semuanya laki-laki sebagai pembicara, maka di seri ke tiga ini pihaknya menampilkan pembicara dari kalangan wanita.
Hal ini disesuaikan dengan tema webinar yakni Umrah Mudah bagi Muslimah di Masa Pandemi.
"Memang, sengaja AMPHURI menghadirkan narasumber dari kaum hawa, di mana mereka merupakan pimpinan PPIU tergabung dalam tim uji coba umrah kali ini, sehingga didapat gambaran seperti apa dan bagaimana umrah bagi jamaah muslimah," katanya.
"Pastinya banyak catatan dari para penyelenggara umrah, khususnya ibu-ibu. Karena memang presentasi jamaah umrah didominasi wanita. AMPHURI berharap hadir memberikan edukasi kepada masyarakat melalui pengalaman kaum muslimah dalam menjalani umrah di masa pandemi, sesuai dengan persepsi wanita," imbuh Firman.
Dalam webinar yang dipandu oleh Wakil Bendahara Umum AMPHURI Ita Puspitawati itu menghadirkan enam pembicara.
Mereka adalah dr Erni Daryanti (PT Najah Hurrahman), Retno Anugerah Andriyani (PT Hajar Aswad Mubaroq), Hanni N Hanifah (PT Qoryatul Hayyat Wisata), Alfiah Ali Mustary (PT Alhamdi Global Wisata), Winarti Imam Bashori (PT Tisaga Multazam Utama) dan Mawar Wahyuningsih (PT Ebad Alrahman Wisata) yang semuanya masih berada di Tanah Suci Mekkah.