Dalam pertemuannya dengan guru dan para tenaga pendidik ini, Ibas juga mengingatkan akan pentingnya pendidikan karakter, etika, mengutuk perundungan dan mencintai lingkungan.
“Saya juga melihat banyaknya kasus bullying (perundungan). Ini tentu terjadi karena ada yang salah. Di sini diperlukan peran orang tua, guru dan lingkungan. Oleh Karena itu, kita harus mengatakan ‘say no to bullying’. Diperlukan juga perlu pemberian pendidikan karakter: sopan santun dan hormat. mencintai lingkungan dan alam. Karena kini dunia sudah mulai merasakan berbagai masalah lingkungan seperti perubahan iklim: pemanasan global,” ungkap anggota DPR Komisi VI itu.
Anton, perwakilan guru dari MI Magetan, menyampaikan terima kasih kepada Ibas yang telah memberikan bantuan renovasi gedung.
Ia berharap sekolah lainnya di Magetan juga akan diberikan bantuan susulan.
Adapun Muklis, perwakilan guru lainnya, turut menyampaikan aspirasi para guru di Kabupaten Magetan.
"Mas Ibas, kebanyakan pemangku kebijakan tahu sekolah hanya SD, SMP, dan SMA. Sedangkan RA, MI, MTS, MA kurang dikenal. Sampai hari ini, untuk ASN kurang berpihak kepada kita. Jadi kita yang hadir hari ini guru honorer, belum jadi ASN. Jadi Mas Ibas, mohon dibuka lagi UU ASN-nya supaya dapat berpihak kepada kita."
Hari Nuryajid, guru madrasah di Magetan juga mewakilkan rekan-rekan sejawatnya menyampaikan aspirasi. Ia mengatakan bahwa dari total dana pendidikan sebesar 20 persen, yang ‘nyantol’ di Kementerian Agama hanya nol koma sekian persen.
"Kami yang notabenenya di bawah naungan Kemenag, memohon kepada Mas Ibas selaku Anggota DPR RI, memperjuangkan aspirasi kami dari Perwakilan Guru Passing Nasional (PGIN), khususnya di Kabupaten Magetan," ungkapnya.
Di akhir pertemuan, Ibas pun menyampaikan komitmennya untuk terus mengawal aspirasi para guru di Magetan dan mengajak para guru untuk bersama-sama menciptakan masa depan yang lebih baik untuk Indonesia.
Pertemuan ini adalah bagian dari upaya bersama untuk meningkatkan pendidikan dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Magetan dan di seluruh negeri.
"Semangat positif dan komitmen kuat ini diharapkan akan membawa perubahan positif di masa depan," pungkas Ibas.