DT juga berperan aktif dalam pembuatan skenario.
Lalu pelaku GL memukul korban dengan menggunakan krat Bir dan botol miras ke korban.
"Kami masih melakukan pengejaran, nanti jika sudah perkembangan akan diinfokan," kata Kompol Promo Satrio, dikutip dari TribunJogja.com, Minggu (25/8/2024).
Penyebab Kematian Korban
Dari hasil visum, korban meninggal karena pukulan benda tumpul di bagian kepala yang menyebabkan pendarahan di otak korban.
"Dan untuk memperkuat pembuktian secara scientifik, penyidik telah melakukan pemeriksaan secara labotaroris (DNA) terkait barang temuan (darah) di TKP," ujar Probo.
Pihak kepolisian juga masih menunggu hasil autopsi secara lengkap terkait luka yang dialami korban.
"Ke depan akan dilakukan Rekonstruksi, untuk memperjelas cara tersangka melakukan kekerasan terhadap korban," tegas Probo.
Fakta lainnya Polisi telah menetapkan GRS, DN, WS, FA, DT dan NG sebagai otak yang mengubah skenario pelaporan kecelakaan.
"Itu dilakukan pada malam kejadian sebelum membawa korban ke RS dan dilanjutkan pada tanggal 17 Agustus 2024 sekira pukul 16.00 WIB di rumah DN daerah Kotagede, dimana saat itu HP korban yang diambil SA dirusak dan dimasukkan air oleh DN," lanjut Kompol Probo.
Kecurigaan Orang Tua Korban
Diwartakan sebelumnya, pada Sabtu (17/8/2024) sekira pukul 08.00 WIB, ayah korban, Mugiyarto mendapat kabar bahwa anaknya terlibat kecelakaan dan dirawat di IGD RS Bathesda Lempuyangwangi, Kota Yogyakarta, DI Yogyakarta.
Mengutip TribunJogja.com, mendapat kabar tersebut, ayah korban lantas segera menuju rumah sakit.
Baca juga: Pria di Yogyakarta Tewas Dianiaya 15 Orang, Buat Skenario Kecelakaan Terinspirasi Kasus Vina
Di rumah sakit, ayah korban mendapat info bahwa korban dibawa oleh orang tak dikenal.
"Mereka (pengantar) bilang korban merupakan korban kecelakaan lalu lintas pada hari Sabtu dini hari, TKP di Embung Langensari, Gondukusuman," kata Probo.
Dokter yang mengurus korban pun menyampaikan ke ayah korban bahwa HP milik korban juga hilang.