News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Apa Arti Surat Penangkapan Netanyahu, Gallant, Yahya Sinwar dan Ismail Haniyeh?

Editor: Setya Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase foto Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Ketua sayap politik gerakan Hamas Yahya Sinwar

Tapi apakah akan efektif dan bisa direalisasikan? Pertama, ini tahap yang sangat tidak mudah. Israel bukan anggota ICC, yang artinya yurisdiksinya akan diperdebatkan secara sengit.

Statuta Roma berikut ratifikasi dan aksesinya akan menentukan bagaimana surat perintah penangkapan ICC itu bisa diberlakukan.

ICC pada 2022 pernah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin dan Komisaris Rusia untuk hak-hak anak, Maria Lvova-Belova.

Keduanya disangka melakukan kejahatan kemanusiaan terhadap anak-anak Ukraina, terkait perang yang terjadi di Ukraina.

Tapi perintah ICC itu tidak efektif sampai saat ini. Vladimir Putin masih bebas bepergian ke mana saja di luar Rusia.

Hal sama agaknya akan berlaku bagi Netanyahu dan kawan-kawan pemimpin Israel saat ini. Juga berlaku bagi Yahya Sinwar dan para pemimpin Hamas baik di Palestina maupun di luar negeri.

Tetapi langkah ICC ini akan memberi pukulan politis psikologis terhadap para tokoh tersebut, dan dalam konteks konflik yang terjadi di tanah Palestina serta Israel.

Secara hukum, daftar nama yang disebut ICC adalah orang-oang yang memiliki masalah besar, para pelaku kejahatan perang dan kejahatan kemanusiaan dari kedua pihak yang berkonflik.

Artinya, ICC melihat petaka kemanusiaaan akibat upaya pemusnahan massal, hilangnya berpuluh ribu nyawa di Palestina dan Israel, menjadi tanggungjawab orang-orang ini.

Dalam sudut pandang hukum, upaya ini langkah memberi kepastian atas kasus kejahatan perang yang tengah disidangkan ICC di Denhaag.

Pemerintah Israel langsung mengecam perkembangan ini. Menlu Israel, Israel Katz menuduh ICC melakukan seranga langsung yang tak terkendali terhadap rakyat Israel.

Katz juga mengecam penyamarataan status pemimpin Israel dan para tokoh Hamas yang ia sebut sebagai monster mirip Nazi.

Menteri Kehakiman Israel Yariv Levin menyebut tindakan jaksa ICC aib moral terbesar dalam sejarah umat manusia.

Levin menyinggung ini adalah bagian ekspresi anti-Semitisme modern dan kebencian terhadap orang-orang Yahudi di mana pun mereka berada.

Warga Palestina memeriksa kerusakan sebuah bangunan di kota Nuseirat di Jalur Gaza tengah pada 18 April 2024, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas. (Photo by AFP) (AFP/-)
Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini