Potensi Poros Golkar-PAN Menguat, Bagaimana Kans Erick Thohir Jadi Cawapres? Ini Analisa Pengamat
Anthony memandang, wacana pembentukan poros baru ini menjadi momen yang tepat bagi PAN untuk kembali mendorong Erick Thohir sebagai cawapres.
Editor: Malvyandie Haryadi
Anthony mengungkapkan, kapabilitas Erick Thohir yang membuatnya tepat menjadi cawapres bagi capres manapun bisa dilihat dari prestasinya di BUMN serta PSSI.
Dari sisi BUMN, pemegang gelar Doktor Kehormatan dari Universitas Brawijaya mampu mendorong laba BUMN meningkat tajam. Karena laba BUMN di tahun 2021 menyentuh angka Rp124 triliun dan pada 2022 adalah Rp303 triliun padahal bila dibandingkan tahun 2020, laba BUMN hanya Rp13 triliun.
“Tidak hanya sukses memimpin BUMN, Erick Thohir juga menunjukkan ia mampu mendorong perkembangan positif di dalam tubuh PSSI. Dari mulai mendorong PSSI sebagai organisasi yang akuntabel melalui audit keuangan, Timnas U-22 sukses meraih medali emas di SEA Games 2023, sampai menjadi satu-satunya sosok yang sukses membawa Timnas Argentina untuk bermain dalam pertandingan persahabatan di Indonesia,” sambung Wakil Sekretaris Jenderal BPP HIPMI itu.
“Baik itu capres dari poros baru atau para capres yang saat ini sudah ikut dalam kontestasi politik, Erick Thohir bisa menjadi jawaban bagi capres yang ingin mencari quick win serta lonjakan elektabilitas di Pilpres 2024,” pungkas Anthony.
Bagaimana Peluang Duet Prabowo-Erick Thohir?
Terpisah, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Budisatrio Djiwandono, berbicara mengenai peluang Menteri BUMN Erick Thohir menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto.
Menurutnya peluang Erick mendampingi Prabowo masih ada namun hal itu tergantung Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
"Kemungkinan ada, tapi Pak Prabowo sudah tentu mengenai capres dan cawapres akan ditentukan bersama dengan PKB. Kalau PKB mencalonkan atau firm mencalonkan Pak Prabowo sebagai capres, ya nanti PKB berhak menentukan siapa yang menjadi cawapres Prabowo," kata Budi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/7/2023).
Budi menekankan, bahwa kewenangan memutuskan cawapres berdasarkan kesepakatan yang diteken dengan Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto, ada di tangan Cak Imin.
Budi menyebut Gerindra pun berkomitmen kepada PKB yang sudah meneken terbentuknya Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).