Rebut Suara Dukungan Masyarakat Jawa Timur, Prabowo Perlu Dekati Ulama dan Kiai
Menebus kekalahan pada Pilpres di 2014 dan 2019 silam membuat Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto terus menguatkan eksistensi
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menebus kekalahan pada Pilpres di 2014 dan 2019 silam membuat Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto terus menguatkan eksistensi di Jawa Timur (Jatim).
Menteri Pertahanan RI itu kini lebih berpotensi mendapatkan suara masyarakat Jatim lantaran memiliki kedekatan hubungan dengan para pemuka agama seperti ulama dan kiai.
“Prabowo ingin menebus suara di Jatim maka Prabowo gaspol turun langsung kerja keras mendekati tokoh ulama, kiai, mendekati masyarakat untuk bisa mendukung dan memenangkan dirinya di kontestasi Pilpres 2024,” kata Ujang kepada wartawan seperti dikutip pada Minggu (13/8/2023).
Belakangan ini sosok Prabowo memang semakin mendapatkan tempat di hati masyarakat warga Jatim. Hal itu terbukti dari munculnya billboard berukuran besar yang ada di beberapa titik di Jatim, salah satunya ada di Madiun.
Di billboard yang didominasi warna putih itu, bertuliskan ‘Wayahe Prabowo’ dan disambung dengan kalimat penegas yang terlontar dari Presiden Jokowi yang berkata ‘Setelah ini jatahnya Pak Prabowo’.
Tak hanya muncul billboard bertuliskan Wayahe Prabowo, Ketua Umum Gerindra itu juga terbukti mendapatkan dukungan tertinggi dari masyarakat Jatim melalui survei yang diselenggarakan oleh lembaga survei Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI).
Pada survei yang diselenggarakan pada 4-15 Juli 2023 tersebut, Prabowo terbukti mendapatkan dukungan tertinggi dengan angka elektabilitas mencapai 33,7 persen, diikuti Capres PDIP, Ganjar Pranowo di angka 30,5 persen dan Capres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan yang hanya mendapatkan dukungan sebesar 23,3 persen.
Oleh karena itu, Ujang menegaskan, Jatim menjadi salah satu provinsi yang tidak bisa disepelekan jelang Pilpres 2024 mendatang.
Masyarakat yang beragam dan iklim politik yang kental dengan budaya santri menjadi tantangan tersendiri bagi Prabowo untuk meraup dukungan serta suara sebanyak-banyaknya.
Baca juga: Prabowo Tegaskan Gabungnya PAN dan Partai Golkar Tak Ada Campur Tangan Jokowi
“Karena bagaimanapun Jatim menjadi penting bagi seorang Capres termasuk Prabowo. Jumlahnya sangat besar, masyarakatnya juga, masyarakat Nahdliyin, tentu itu diperlukan pendekatan khusus Prabowo kepada masyarakat Jawa Timur agar mereka mendukung Prabowo,” tutur Ujang.