Perbandingan Suara PDIP-PKS dengan Koalisi Parpol Prabowo-Gibran di DPR
PDIP telah memberi sinyal tidak bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran sementara PKS 'ditolak' oleh anggota Koalisi Indonesia Maju.
Penulis: Hasanudin Aco
Tribunnews/JEPRIMA
Presiden terpilih Prabowo Subianto menghadiri acara Halal Bihalal dan Silaturahmi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di kawasan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Minggu (28/4/2024). Acara tersebut dihadiri Panglima TNI Jenderal Agus Subianto, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo , Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawangsa, Menteri Kominfo Budi Arie, Kementerian Agama Yaqut Cholil Qoumas serta para duta besar negara sahabat. Tribunnews/Jeprima
Sebab, gabungan suara empat partai pengusung, yakni, Gerindra, Golkar, Demokrat, dan Partai Amanat Nasional (PAN) hanya menghasilkan 43,18 persen kekuatan di parlemen atau setara 48,2 persen kursi DPR RI.
Untuk menciptakan pemerintahan yang stabil dalam transisi kekuasaan, menurut Umam, dibutuhkan setidaknya 60 persen kekuatan parlemen.
“Dalam konteks ini, pendekatan Prabowo dengan Nasdem dan PKB setidaknya akan menggenapkan kekuatan politik pemerintahan Prabowo-Gibran menjadi sekitar 70 persen,” ujarnya.