Kapolda Lampung Nilai Mahasiswa Korban Penganiayaan Oknum Polisi Tutupi Permasalahan
Menurut Ike, tidak mungkin Teguh berkomentar kasar apabila tidak ada masalah sebelumnya.
Penulis: Wakos Reza Gautama
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan Tribun Lampung, Wakos Gautama
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Kapolda Lampung, Brigjen Pol Ike Edwin menilai Oka, mahasiswa yang menjadi korban penganiayaan oknum polisi Teguh, menutupi masalah yang sebenarnya.
Penilaian Ike ini dilontarkan saat menerima pengaduan Oka di Lapangan Saburai, Kamis (2/6/2016).
Ike menanyakan kepada Oka perihal masalah antara dirinya dengan Teguh. Oka mengatakan, masalah dikarenakan komentarnya di jejaring sosial facebook mengenai aplikasi lari yang diunggah Teguh di facebook.
Teguh membalas komentar Oka dengan kata-kata kasar. Menurut Ike, tidak mungkin Teguh berkomentar kasar apabila tidak ada masalah sebelumnya.
“Kamu kan belum pernah ketemu dengan polisi itu. Masa tiba-tiba dia mengeluarkan kata kasar lalu pas bertemu langsung memukul kamu,” ujar Ike.
Ike meminta Oka membuka permasalahan sebenarnya antara Oka dengan Teguh.
“Secara psikologis kamu tidak terbuka. Ada yang kamu tutupi. Karena itu penyidik sulit untuk mencari bukti,” ujar Ike.
Ike berharap Oka mau jujur kepada penyidik agar kasus ini segera terungkap.
“Saya tidak terima kamu dipukuli polisi begitu. Tapi saya juga harus adil terhadap anggota saya. Saya tidak bisa main hukum tanpa bukti. Makanya kamu harus jujur apa masalah sebenarnya agar penyidik bisa menemukan titik terang,” jelas Ike.
Oka melapor ke Kapolda Lampung bahwa dirinya menjadi korban penganiayaan anggota Direktorat Sabhara Polda Lampung bernama Teguh. Peristiwa itu menurut Oka, terjadi di markas Direktorat Sabhara.(*)