Hasan juga tak setuju yang menganggap survei Prabowo Subianto turun. Menurut dia, setiap jelang pemilu, memang survei Prabowo berkisaran 25 persenan.
“Coba lihat Pak Prabowo ada enggak genit-genit di lapangan, ada enggak caper, joget-joget, lari pagi, nyapa orang. Dia diam saja sudah punya modal 25 sampai 28 persen,” tegas Hasan.
Menurut Hasan, begitu Prabowo mulai melakukan sosialisasi sebagai Capres, angkanya akan mendulang tinggi.
Sehingga dia tak setuju analisa elektabilitas Prabowo sudah mulai turun dan sulit untuk naik lagi.
Baca juga: Momen Jokowi Bersama Prabowo-Ganjar Dikaitkan dengan Koalisi Pilpres 2024, PDIP: Terlalu Spekulatif
Dia juga merasa, anggapan rakyat sudah bosan dengan Prabowo tidak berdasar.
Sebab, faktanya dari tiap pemilu ke pemilu, angka perolehan Prabowo di atas 40 persen. Bahkan, ketika melawan Jokowi yang dianggap sangat kuat.
“Begitu sudah definitif (Capres), pengalaman kita, 45 persen dan Ganjar enggak sekuat Pak Jokowi,” tutur Hasan lagi.
Dia melihat peluang Ganjar melawan dengan Prabowo juga sangat terbuka lebar. Tapi bicara tiket capres, Prabowo jauh lebih besar peluang maju ketimbang Ganjar.
“Kalau Ganjar jangankan mikir capres, mikir tiket saja pusing kan. Apalagi mikirin cawapres. Kalau menurut saya sekarang Pak Prabowo punya tiket, tinggal mikirin cawapres,” katanya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) terlihat didampingi oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat kunjungan kerja di Desa Lejer, Kecamatan Ambal, Kebumen, Jateng, Kamis (9/3).
Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto tampak mengenakan kemeja berwarna putih dan celana hitam. Sedangkan, Ganjar tampak mengenakan pakaian coklat dinas PNS.
Ketiganya tampak menyusuri persawahan saat kegiatan panen raya padi di Kebumen, Jawa Tengah.
Melalui unggahan akun instagram @ganjarpranowo, dia membagikan tiga buah foto yang menunjukan kebersamaan ketiganya saat panen raya padi, di Kebumen, Jawa Tengah.
Ganjar juga menambahkan keterangan pada unggahannya itu "Indonesia Lumbung Pangan Dunia, Siap".