Namun, Amien menyatakan bahwa hal itu adalah pernyataan yang dibuat-buat.
"Saya tantang, kalau Anda bisa cari kembali potongan koran media cetak yang saya ngomong seperti itu, atau rekaman radio, atau rekaman televisi yang berkata seperti itu," kata Amien dalam wawancara dengan TV One pada 2014 lalu.
"Saya akan jalan kaki Jakarta-Yogya bolak balik, kalau perlu sambil engklek. Saya enggak seperti itu. Insya Allah saya enggak pernah nuduh Prabowo yang begitu, enggak," kata Amien.
Sementara itu, Prabowo menyebut Amien sebagai tokoh panutannya. Ia juga bercerita bahwa ia sudah sejak lama ingin bekerja sama dengan Amien.
"Beliau (Amien) ini mentor saya. Hubungan saya dengan beliau sudah puluhan tahun," kata Prabowo, Mei 2014.
Namun, pasangan Prabowo-Hatta nyatanya kalah pada Pilpres 2014 dari pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Kekalahan itu rupanya tidak menghentikan kongsi antara Prabowo dan Amien. Lima tahun berselang, keduanya kembali bersekutu saat Prabowo berlaga di Pilpres 2019.
Amien menjadi salah satu tokoh yang lantang menyuarakan dukungan kepada Prabowo untuk terpilih menjadi presiden, ia juga tidak segan-segan melontarkan kritik kepada Jokowi, kompetitor Prabowo.
Meski akhirnya Prabowo dinyatakan kalah dari Jokowi, semangat Amien Rais tidak luntur. Ia pun sempat menyerukan adanya people power dalam merespons dugaan kecurangan dalam pemilu.
"Kalau nanti terjadi kecurangan, kita nggak akan ke MK. Nggak ada gunanya, tapi kita people power. People power sah," ucap Amien, Maret 2019.
Berpisah Jalan dan Dikecewakan
Selepas Pilpres 2019, hubungan Amien dan Prabowo pun mulai renggan. Amien, misalnya, mempertanyakan sikap Prabowo yang bertemu dengan Jokowi tanpa sepengetahuan dirinya.
Seperti diketahui, Jokowi dan Prabowo pernah bertemu di Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta pada Juli 2019 setelah pemilihan presiden yang berlangsung sangat panas.
"Sama sekali saya belum tahu. Makanya itu, mengapa kok tiba-tiba nyelonong?" kata Amien.
Amien juga berulang kali mendorong Prabowo untuk mengambil sikap sebagai oposisi pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
"Kalau saya, sebaiknya memang kita di luar saja. Jadi sangat indah kalau kubu Prabowo itu di luar. Ini juga terhormat untuk mengawasi lima tahun mendatang," ujar Amien.
Namun, permintaan itu seolah tak digubris. Prabowo pada akhirnya bergabung ke pemerintahan Jokowi dan menjadi menteri pertahanan hingga saat ini.
Tak hanya Prabowo, partai yang didirikan oleh Amien, PAN, pada belakangan juga merapat ke pemerintahan Jokowi setelah dua kali mendukung Prabowo.
Amien lantas memilih keluar dari PAN lalu mendirikan Partai Ummat.
Tak Lagi Dukung Prabowo
Satu tahun menjelang Pilpres 2024, Amien melalui Partai Ummat kini sudah mengalihkan dukungannya kepada Prabowo.
Dalam rapat kerja nasional Partai Ummat, Rabu (15/2/2023) lalu, Amien mengumumkan bahwa Partai Ummat mendukung mantan gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden.
Amien mengatakan, nama Prabowo sebenarnya masuk ke dalam bursa capres yang hendak diusung Partai Ummat, selain Anies dan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.
Namun, komunikasinya selama tiga bulan dengan Prabowo justru diacuhkan atau dicueki. Prabowo juga tidak memenuhi undangan untuk hadir di Rakernas Partai Ummat.
"Jadi, Pak Prabowo itu tiga bulan saya hubungi, tidak pernah diangkat," ujar Amien
Amien bercerita, asisten Prabowo selalu mengatakan bahwa bosnya sedang berada di luar negeri setiap Amien meminta bertemu.
Amien pun menyindir Prabowo yang sempat menonton konser band Dewa 19 tetapi tidak mengangkat telepon darinya.
"Please, I want to see Prabowo for ten minutes only! Jadi melihat kemarin konser (Dewa19) kan bisa, bahkan dua jam lebih. Tapi untuk ketemu sahabat karibnya ini... Tapi mana? Ya sudah lah," kata Amien.
Amien pun menyebut, saat ini mereka berada di jalan yang berbeda. Akan tetapi, ia tetap mendoakan Prabowo agar bisa menjadi presiden suatu saat nanti
"Jadi kita masing-masing, saya doakan Pak Prabowo selalu in a good shape, mudah-mudahan juga tercapai apa yang dicita-citakan, dia ingin jadi Presiden, tetapi asal didukung Jokowi," kata Amien.
Jadi kalau saya melihat sesungguhnya agak aneh ya, yang berkuasa itu kan Allah. Tapi mengapa ya kalau diizinkan Pak Jokowi, saya masuk, kalau enggak, ya enggak, enggak merusak apa-apa," imbuh dia. (Tribun/Kompas.com)