"Nanti torang pelajari kasusnya," ujar dia.
Juru Bicara Partai Golkar Sulut,Feryando Lamaluta pun langsung mengungkap pepatah setelah munculnya insiden ini.
"Patah satu tumbuh seribu," ujarnya ketika dikonfirmasi tribunmanado.co.id.
Ia merasa aksi itu buntut dari keputusan Partai Golkar mencopot Dewo dari jabatan Ketua DPD II Partai Golkar Minut.
"Dewo sampai 25 Desember masih kader Golkar dan 26 Desember sudah menyatakan pindah ke partai lain. Mungkin bentuk kekecewaan mereka karena keputusan pencopotan yang bersangkutan," kata dia.
Ia masih akan mengecek lagi apa benar tanah tempat diletakkannya atribut Partai Golkar merupakan tanah hak milik Dewo.
"Kalau tanahnya, haknya dia. Lagi pula baliho Pak Airlangga itu kan baliho Natal, sudah waktunya diturunkan," terang dia.
Meski begitu Yoyo, sapaan akrab Lamaluta, menilai aksi itu tidak etis karena mengenakan atribut partai lain kemudian mencopot atribut Partai Golkar. Partai Golkar pun belum menentukan sikap untuk merespons aksi Dewo dan pendukungnya. (ryo/art)
Baca juga: Hari Ini Bursa Transfer Liga 1 2021/2022 Ditutup, Persib Segera Umumkan Pendatang Baru, Siapakah?