Ketua PWNU Jatim yang Dicopot Pernah Bertemu Anies Baswedan Saat Masih Jabat Gubernur DKI
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mencopot KH Marzuki Mustamar dari jabatannya sebagai Ketua PWNU Jawa Timur.
Editor: Wahyu Aji
Ia mengatakan sebelumnya saat bertemu Marzuki, Anies berjanji akan mampir ke ponpesnya.
Saat disinggung tentang peluang nyapres, mantan menteri pendidikan ini menyebut masih fokus mengurusi Jakarta.
"Silaturahmi saja, dulu pernah bertemu di Jakarta. Dan saya janji akan datang bersilaturahmi ketika berada di Surabaya" terangnya pada wartawan.
Sementara itu ketika Anies kembali dari salat, Ia dikenalkan sebagai capres oleh Marzuki.
"Salim (bersalaman) kepada calon presiden" ujar Marzuki pada anak-anak yang ada di area ponpes.
Saat itu Marzuki mengatakan, siapapun nanti pemimpin Indonesia harus bisa menjaga NKRI.
Gus Ipul buka-bukaan
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Saifullah Yusuf angkat bicara terkait pencopotan Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar.
Ia menegaskan bahwa pemberhentian ini urusan internal yang telah dibahas sejak lama.
Dan pemberhentian KH Marzuki Mustamar dar kursi Ketua PWNU Jatim ini telah mempertimbangkan banyak hal, termasuk dari banyak usulan dari bawah.
Meski begitu, Gus Ipul -panggilan Saifullah Yusuf- meminta agar semua pihak tidak membesar-besarkan masalah pemberhentian KH Marzuki Mustamar.
Karena penggantian ketua dalam organisasi menurutnya adalah sesuatu hal yang biasa.
"Sekali lagi ini urusan internal. Kalau soal ganti mengganti dalam organisasi biasa kan. Jangan dianggap sesuatu yang istimewa. Asalkan pergantiannya sesuai ketentuan. Ini bukan sesuatu yang besar. Dan jangan dibesar-besarkan," kata Gus Ipul saat hadir dalam Jatim Bersholawat yang digelar di Jatim Expo, Kamis (29/12/2023) malam.
Tidak hanya itu, Wali Kota Pasuruan ini juga menjelaskan bahwa pemberhentian KH Marzuki Mustamar bukanlah karena kaitan politik.
Dan pemberhentian semacam ini juga pernah terjadi sebelumnya. Yaitu pernah terjadi pada Ketua NU Jatim, Ali Maschan Moesa yang diberhentikan sebelum waktunya.