Ketua PWNU Jatim yang Dicopot Pernah Bertemu Anies Baswedan Saat Masih Jabat Gubernur DKI
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mencopot KH Marzuki Mustamar dari jabatannya sebagai Ketua PWNU Jawa Timur.
Editor: Wahyu Aji
"Dulu Ali Maschan Moesa diberhentikan di tengah jalan ya jalan aja NU. Sama seperti KH Marzuki Mustamar kan itu dimulai usulan juga," tegas Gus Ipul.
"Intinya semua ada prosesnya dan panjang dan ditimbang-timbang. Tidak grusa grusu. Bahkan saya memastikan bahwa kesabaran Rois aam dan yang lain-lain itu luar biasa," ucap mantan Wakil Gubernur Jatim ini.
Untuk itu, Gus Ipul meminta semua pihak untuk tidak mempermasalahkan hal ini dengan besar-besaran. Justru ia meminta semua pihak untuk membuat suasana menjadi kondusif.
Sementara itu, terkait pengganti KH Marzuki Mustamar nantinya, Gus Ipul menyampaikan itu menunggu hasil pleno syuriah dan Tanfidziah PWNU Jatim.
"Yang harus mengganti itu adalah pleno Syuriah dan Tanfidziah PWNU Jatim. Kalau tidak dilaksanakan akan diambil alih PBNU. Batas waktu dua Minggu setelah surat pemberhentian keluar," ujarnya.
Komentar Cak Imin
Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin turut berkomentar soal pencopotan Ketua PWNU Jawa Timur Marzuki Mustamar oleh PBNU.
Menurutnya pencopotan Marzuki Mustamar merupakan kerugian bagi PBNU sendiri.
“Ya, kalau pemberhentian Kyai Marzuki yang rugi bukan Kyai Marzuki tapi PBNU sendiri. Orang sehebat Kyai Marzuki bisa diberhentikan, tidak ada NU kultur pemberhentian,” ujar Cak Imin, Kamis (28/12/2023).
Cak Imin mengatakan NU tidak punya budaya pemberhentian jabatan.
Pasalnya, perjuangan di NU dilakukan tanpa bayaran.
Ia pun tak menampik jika pemberhentian ini dipengaruhi unsur politis, namun Cak Imin meyakini masyarakat akan bisa menilai. (Tribunnews/Surya/KompasTV)