Kisah Siti Aisyah Kerja Konveksi di Tambora Hingga Pergi Ke Malaysia
Saat keduanya pergi, anak pertama mereka telah lahir dan belum bisa jalan. Anak itu dirawat oleh istri Akiong.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Theo Yonathan Simon Laturiuw
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Liong Akiong (56) tak ingat persis tahun berapa Siti Aisyah mulai kerja di rumah konveksi miliknya di Gang Kacang, Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.
Seingat dia, ketika itu Akiong sedang butuh pekerja perempuan.
"Saya butuh anak buah dalam waktu singkat," sebut Akiong untuk pekerjaan Siti saat itu.
Akiong kemudian memasang papan lowongan pekerjaan di gang-gang seputar Tambora.
Saat Akiong sedang memasang selebaran lowongan kerja itulah Siti mendadak datang bersama saudaranya.
Menyapa Akiong dan bertanya soal lowongan pekerjaan itu.
"Saya langsung bilang saja, ayo kalau mau kerja. Tak perlu pakai ijazah atau apa. Dia bilangnya lulusan SMP waktu itu," kata Akiong.
Akiong menggambarkan Siti sebagai perempuan yang bertubuh kecil dengan pipi tembem.
"Kulitnya tak terlalu putih saat pertama bekerja di rumah konveksi saya," ucap Akiong ketika ditemui Wartakotalive.com di rumahnya di Jalan Samarasa, Kampung Bebek, Tambora, Kamis (16/2/2017) malam.
Saat mulai bekerka, Akiong meminta KTP Siti atau apapun. Bahkan tak tahu nama asli Siti.
Siti langsung bekerja begitu saja. Mengurusi pekerjaan di bagian dalam konveksi. Dari mulai melipat jaket-jaket hasil produksi sampai merapikan rumah konveksi itu.
Akiong memberi Siti sebuah kamar kecil untuk tidur. Dari seluruh pekerja, hanya Siti yang diperbolehkan tinggal di rumah konveksi itu.
"Anaknya baik. Sopan dan pekerjaannya pun bagus," kata Akiong.